Tenaga Teknis Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, menilai pola "pentahelix" atau keterlibatan lima unsur yakni akademisi, pemerintah, pengusaha, komunitas, dan media, dapat mempercepat kemajuan BUMDes.
"Pengembangan unit usaha pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di PPU kini mulai menerapkan pola pentahelix," ujar Tenaga Teknis Program Pembangunan, Pemberdayaan Kelurahaan dan Perdesaan Mandiri (P2KPM) Kabupaten PPU Imam Subarkah di Penajam, Kamis.
Hal ini dilakukan karena kelimanya memilik keterkaitan dan saling mendukung. Misalnya dari akademisi dapat memberikan masukan pengembangan usaha berdasarkan hasil penelitian dan kajian yang telah dilakukan.
Kemudian dari pemerintah yang merupakan unsur penting dalam pengembangannya, yakni terkait regulasi untuk mempermudah usaha ekonomi masyarakat yang dijalankan BUMDes, fasilitasi hingga pada anggaran yang disiapkan pemerintah.
Dari sisi pengusaha (pelaku usaha) yang di dalamnya termasuk BUMDes, tentu akan menjadi penggerak utama untuk memajukan tiap unit usaha, baik usaha bidang peternakan, perikanan, pertanian, hingga sektor jasa.
Dari sisi komunitas, terutama komunitas usaha, tentu akan terpacu mengembangkan usahanya karena banyaknya dorongan dari berbagai unsur, termasuk BUMDes yang selalu melakukan pembinaan usaha mikro dan kecil di desa.
Sedangkan dari sisi media, memiliki peran penting karena pekerja media mencari informasi untuk disebarkan ke publik, sementara unsur-unsur lainnya juga akan termotivasi ketika kegiatan mereka diliput oleh media dan turut dipromosikan.
Sehari sebelumnya, saat menjadi narasumber dalam penguatan BUMDes di Kecamatan Sepaku, Imam juga mengatakan antara media dan kegiatan ekonomi saling membutuhkan, karena media butuh informasi, sementara kegiatan ekonomi di desa juga perlu diketahui publik.
"Kegiatan ekonomi maupun kegiatan oleh BUMDes akan menghasilkan informasi, dari informasi pun akan menghasilkan kegiatan lanjutan. Begitu seterusnya, sehingga lima unsur dalam pentahelix akan mampu memicu kemajuan BUMDes," ujar Imam.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Pengembangan unit usaha pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di PPU kini mulai menerapkan pola pentahelix," ujar Tenaga Teknis Program Pembangunan, Pemberdayaan Kelurahaan dan Perdesaan Mandiri (P2KPM) Kabupaten PPU Imam Subarkah di Penajam, Kamis.
Hal ini dilakukan karena kelimanya memilik keterkaitan dan saling mendukung. Misalnya dari akademisi dapat memberikan masukan pengembangan usaha berdasarkan hasil penelitian dan kajian yang telah dilakukan.
Kemudian dari pemerintah yang merupakan unsur penting dalam pengembangannya, yakni terkait regulasi untuk mempermudah usaha ekonomi masyarakat yang dijalankan BUMDes, fasilitasi hingga pada anggaran yang disiapkan pemerintah.
Dari sisi pengusaha (pelaku usaha) yang di dalamnya termasuk BUMDes, tentu akan menjadi penggerak utama untuk memajukan tiap unit usaha, baik usaha bidang peternakan, perikanan, pertanian, hingga sektor jasa.
Dari sisi komunitas, terutama komunitas usaha, tentu akan terpacu mengembangkan usahanya karena banyaknya dorongan dari berbagai unsur, termasuk BUMDes yang selalu melakukan pembinaan usaha mikro dan kecil di desa.
Sedangkan dari sisi media, memiliki peran penting karena pekerja media mencari informasi untuk disebarkan ke publik, sementara unsur-unsur lainnya juga akan termotivasi ketika kegiatan mereka diliput oleh media dan turut dipromosikan.
Sehari sebelumnya, saat menjadi narasumber dalam penguatan BUMDes di Kecamatan Sepaku, Imam juga mengatakan antara media dan kegiatan ekonomi saling membutuhkan, karena media butuh informasi, sementara kegiatan ekonomi di desa juga perlu diketahui publik.
"Kegiatan ekonomi maupun kegiatan oleh BUMDes akan menghasilkan informasi, dari informasi pun akan menghasilkan kegiatan lanjutan. Begitu seterusnya, sehingga lima unsur dalam pentahelix akan mampu memicu kemajuan BUMDes," ujar Imam.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021