Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Kontes hewan kesayangan yang diprakarsai Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Berau di Lapangan Pemuda , Minggu (2/12), disambut antusias para peserta.

Hewan kesayangan yang diperlombakan yakni lomba burung berkicau, kucing hias (persia), dan ayam ketawa.

Dalam kesempatan itu, Bupati Berau Makmur HAPK berharap kontes tidak hanya hewan, tetapi ada baiknya hasil pertanian, perkebunan, ternak, dan hasil hutan pun diperlombakan.

Agar para petani maupun peternak makin bersemangat mengembangkan usaha sesuai bidangnya masing-masing.

"Kalau bisa digelar rutin setiap hari Minggu, khususnya hari libur, selain menjadi hiburan masyarakat, kontes ini bernilai positif untuk para petani maupun peternak, seperti pemahaman masyarakat bagaimana mengembangkan usaha sektor pertanian maupun pertenakan," kata Makmur.

Sebab, lanjut Makmur, masyarakat jangan hanya memelihara, tetapi tidak paham cara mengembangkannya. "Saya rasa ini yang perlu diperhatikan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan," imbaunya.

Terkait dengan kontes ini, Makmur juga berharap kepada para peserta mampu melestarikan hewan kesayangannya. Sebab bukan tidak mungkin ke depan hewan kesayangan ini punah.

Terlebih lagi seperti hewan kesayangan jenis kucing Persia, yang khusus didatangkan dari luar negeri.

"Jadi selain menyalurkan hobi, juga bisa dijadikan ajang bisnis. Sebab tidak jarang orang sukses melalui ternak hewan kesayangan seperti yang dilombakan hari ini," ungkap Makmur.

Menurut Kepala DPKH, Ir M Gazali MM, melihat antusias masyarakat dalam memelihara hewan di Berau mulai meningkat. Oleh karena itu, acara yang digelar bertujuan untuk menjalin silaturahim antara komunitas pencinta hewan peliharaan, dan juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang hewan peliharaan itu sendiri.

"Kita juga mengadakan talkshow, kita memaparkan dan kita berikan edukasi tentang memelihara hewan peliharaan, informasi tentang dokter hewan. Kita juga memaparkan cara manajemen hewan peliharaan seperti kucing, ayam, burung tentang makanan, vaksinasi, gejala-gejala penyakit," tuturnya.

Adanya pengetahuan tentang manajemen hewan peliharaan, menurut Gazali, sangat penting. Kesalahan pemberian pakan dan penanganan penyakit adalah kasus yang paling banyak ditemukan di Indonesia.

"Seperti kucing Persia, sistem imunnya itu beda dengan kucing lokal. Nah, banyak kasus pada kucing Persia, yang selama ini diberikan makanan seperti kucing lokal, dan itu akan menyebabkan kerontokan pada bulunya," jelas Gazali.

Dia menambahkan, dengan adanya pengetahuan tentang manajemen hewan peliharaan seperti pemberian pakan yang tepat, vaksinasi yang rutin, gejala-gejala penyakit, diharapkan kesalahan manajemen tersebut bisa lebih diminimalisasi. (*)

Pewarta: Helda Mildiana

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012