Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kabupaten Berau menyelenggarakan "talk show" bertema "Selamatkan Remaja dari Degradasi Moral" untuk menyikapai perkembangan zaman yang menggerus moral generasi muda di GOR Pemuda Tanjung Redeb.

"Dimana kita tahu remaja merupakan estafet peradaban suatu bangsa, jika remajanya baik maka di masa akan datang akan baik pula bangsa itu," ungkap Humas sekaligus Ketua Panitia Lili Agustiani SPd, Minggu (25/11) .

Talk Show tersebut dilaksanakan dalam rangkaian acara lomba kreatifitas remaja muslimah yang dilaksanakan selama dua hari, 24-25 Nopember 2012.

Menurut Lili, problem sosial yang terjadi dan melanda kaum remaja itu yang dicoba Majelis Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Berau, untuk minimalisasi atau dengan memberikan solusi, pandangan, pemahaman bagi kaum remaja.

Narasumber dalam talk show Dr Lysia Kusumawati, dan Mariani SPd MPd mengemukakan fakta-fakta seputar kehidupan remaja modern saat ini. Pergaulan dan arus globalisasi yang terjadi banyak mendatangkan dampak negatif yang perlu disikapi semua pihak, guna menghindarkan remaja dari degradasi moral.

Seks bebas, menjadi isu nomor satu dikehidupan remaja saat ini. "Survei-survei berbagai lembaga menunjukan betapa memprihatinkannya pergaulan remaja saat ini," ujar Lysia.

Data hasil survei BKKBN tahun 2010, khusus di jabodetabek saja, sekitar 15 persen remaja sudah pernah atau biasa berhubungan seks.

Survei juga menunjukkan bahwa sebanyak 41 persen remaja di Kota Surabaya sebagai salah satu kota besar di Indonesia menganggap seks dalam berpacaran adalah hal yang wajar.

"Tentunya itu tidak baik dan perlu pandangan yang jernih untuk menyikapi permasalahan ini, yang bisa saja menjangkiti remaja di Berau," ujarnya.

Akibat seks bebas pula, persoalan lain ikut muncul dikalangan remaja. Aborsi, satu kata yang menjadi perhatian pemerintah dan lembaga pemerhati kaum remaja saat ini. faktanya, hasil survey menunjukan 62 persen aborsi dilakukan oleh remaja yang pastinya belum menikah.

MHTI Berau, seperti disampaikan Humasnya menyebutkan, kegiatan serupa bukan merupakan agenda rutin, melainkan akan dilaksanakan dengan mengaitkan moment-moment nasional tertentu dan pelaksanaannya tentu melibatkan masyarakat luas dengan mengangkat isu dengan mencarikan solusi terbaik. (*)

Pewarta: Helda Mildiana

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012