Kinabalu (ANTARA Kaltim) - Konsulat Jenderal RI (KJRI) Sabah Malaysia telah melaksanakan ujian kesetaraan kepada murid-murid yang belajar melalui "Learning Centre" di sejumlah perladangan di wilayah itu.

Sejak 2010, menurut Konsul Jenderal RI Sabah, Soepeno Sahid, di Kota Kinabalu, Minggu, menyatakan pihaknya telah enam kali melaksanakan ujian kesetaraan atau ujian paket dimana dilaksanakan dua kali setahun.

Hal ini dilakukan, agar murid-murid di LC memiliki hak yang sama dengan anak-anak WNI lainnya untuk mendapatkan pendidikan pada semua tingkatan, katanya.

Dari enam kali pelaksanaan ujian kesetaraan tersebut, dia mengatakan baru ujian paket A setara Sekolah Dasar (SD), sedangkan untuk ujian paket B setara SMP sampai sekarang belum pernah dilakukan.

Soepeno menjelaskan hasil yang dicapai terhadap pelaksanaan ujian paket A tersebut tingkat kelulusan mencapai 83 persen dan bahkan terdapat salah satu LC tingkat kelulusannya mencapai 100 persen.

"Jadi kalau anak-anak kita (TKI) diberikan kesempatan dan pembinaan serta bimbingan secara intensif, saya kira hasilnya juga tidak buruk," ujarnya.

Besarnya presentase kelulusan murid-murid LC yang ikut ujian kesetaraan paket A ini, lanjut Soepeno, menandakan kemampuan anak-anak TKI sangat menggembirakan.

Walaupun diketahui, bahwa ketersediaan sarana prasarana sangat minim termasuk tenaga pengajarnya yang hanya lulusan SD dan paling tinggi lulusan SMA/SPG, katanya.

Tingginya tingkat kelulusan anak-anak TKI tersebut, dia mengakui dapat menjadi suatu modal untuk terus berjuang bersama-sama bagi SIKK dan berbagai kepentingan lainnya untuk mengembangkan pendidikan bagi anak-anak TKI di Sabah.

"Mudah-mudahan ke depannya, prestasi yang sama dapat kembali dicapai atau bahkan bisa melebihi dari yang sudah ada sekarang," kata Soepeno.

Ia juga sangat berharap adanya perhatian besar dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI agar memberikan perhatian khusus terhadap kemajuan pendidikan anak-anak TKI di Sabah. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012