Saham-saham Inggris berakhir lebih tinggi pada perdagangan Jumat (26/3/2021), berbalik menguat dari penurunan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London bangkit 0,99 persen atau 65,76 poin, menjadi 6.740,59 poin.


Indeks FTSE 100 terpangkas 0,57 persen atau 38,06 poin menjadi 6.674,83 poin pada Kamis (25/3/2021), setelah menguat 0,21 persen atau 13,70 poin menjadi 6.712,89 poin pada Rabu (24/3/2021), dan merosot 0,40 persen atau 26,91 poin menjadi 6.699,19 poin pada Selasa (23/3/2021).

Dari 100 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks FTSE 100, tercatat sebanyak 72 saham berhasil meraih keuntungan, sementara 24 saham mengalami kerugian dan empat saham diperdagangkan tidak berubah.

Smiths Group, perusahaan penyedia produk dan jasa untuk ancaman dan deteksi barang selundupan, perangkat medis, energi, dan komunikasi, melambung 6,92 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Diikuti oleh saham perusahaan perdagangan komoditas dan pertambangan multinasional Inggris-Swiss Glencore yang melonjak 6,53 persen, serta perusahaan tambang tembaga Antofagasta meningkat 4,41 persen.

Sementara itu, Standard Life Aberdeen, sebuah perusahaan investasi dan manajemen aset multinasional Inggris, mencatat kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terpuruk 1,50 persen.

Disusul oleh saham perusahaan listrik dan gas multinasional Inggris National Grid yang kehilangan 1,49 persen, serta , salah perusahaan pengembang properti residensial terbesar Inggris Barrat Developments turun 1,15 persen.
 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021