BUMDes Karya Mandiri di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur berkonsultasi ke Tim Program Pembangunan Pemberdayaan Kelurahan dan Perdesaan Mandiri (P2KPM) untuk rencana pengembangan usaha hidroponik.
 
"Kami sudah menjalankan unit usaha hidroponik di desa kami dan kewalahan melayani permintaan pasar, makanya kami perlu konsultasi untuk rencana pengembangan usahanya," ujar Direktur BUMDes Karya Mandiri Herly First Ayu Octavera di Penajam, Selasa.
 
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karya Mandiri ini berada di Desa Suko Mulyo, Kecamatan Sepaku. Akhir 2020 BUMDes tersebut memperoleh keuntungan Rp61,17 juta dari tiga unit usaha selain hidroponik.
 
Dari keuntungan sebesar itu, pengeluarannya adalah untuk operasional sebesar Rp12,23 juta, setoran PADes sebesar Rp14,68 juta, penambahan modal usaha Rp9,78 juta, untuk pengurus dan pegawai BUMDes Rp21,04 juta, dan untuk dana sosial Rp978,77 ribu.
 
Semenjak mulai Januari 2021, lanjut Herly, BUMDes Karya Mandiri menambahkan satu unit usaha baru berupa hidroponik. Screen house hidroponik tersebut dibangun Desember 2020 dan langsung beroperasi sehingga pada Januari sudah panen dan langsung dipasarkan.
 
Sejak panen perdana pada Januari hingga panen ketiga Maret tahun ini, permintaan pasar cukup tinggi sehingga satu unit screen house yang dikelola oleh BUMDes tersebut kewalahan melayani permintaan pembeli.
 
"Untuk itu kami hari ini berkonsultasi dengan Tim Teknis Program P2KPM PPU dalam rangka mengembangkan unit screen house, karena tahun ini ada alokasi bantuan keuangan untuk BUMDes melalui Program P2KPM yang sifatnya kompetisi," ujarnya.
 
Herly melanjutkan bahwa pihaknya berencana mengajukan tambahan usaha hidroponik sebesar Rp100 juta. Dari modal sebesar ini, berdasar hitungannya dalam 28 bulan bisa kembali modal, sehingga bulan selanjutnya adalah mengejar keuntungan.
 
Sementara Tenaga Teknis Bidang Pengembangan Ekonomi Program P2KPM Kabupaten PPU Imam Subarkah mengatakan, dari layanan konsultasi yang ia lakukan untuk BUMDes Karya Mandiri, sudah ada gambaran tentang kondisi terkini unit usaha yang berjalan dan rencana pengembangannya.
 
"Namun demikian, masih ada perencanaan yang akan dituangkan dalam proposal pengajuan pengembangan usaha yang belum matang, jadi saya tadi minta dimatangkan dulu supaya saya bisa membaca rute usaha sampai memperoleh keuntungan," kata Imam.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021