Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Kaltim menjadi provinsi pertama di luar pulau Jawa yang mendapat kunjungan bisnis dari Kedutaan Besar Swedia untuk Indonesia. Kunjungan ini dipimpin oleh Duta Besar Ewa Polano dan Wakil Duta Besar Daniel Johansson, serta rombongan delegasi Swedish Trade Council (Kantor Perdagangan Swedia) dan Swedish Business Association in Indonesia (Asosiasi Bisnis Swedia di Indonesia).

Rombongan Kedutaan Besar Swedia diterima oleh Wakil Gubernur Kaltim H Farid Wadjdy. Pada kesempatan itu, Wagub Farid Wadjdy menyambut baik maksud kunjungan Kedutaan Besar Swedia yang membawa serta sejumlah perusahaan peminat investasi asal Swedia yang akan mendukung pembangunan di Kaltim.

"Kita menyambut baik keinginan dari perusahaan Swedia yang ingin berpartisipasi mendukung pembangunan di Kaltim. Apalagi kunjungan bisnis ini dalam rangka mewujudkan potensi besar kerjasama antara Swedia dan Kaltim," ujar Farid, Kamis (20/9).

Kepada Duta Besar Swedia Ewa Polano dan Wakil Duta Besar Daniel Johansson, Farid menjelaskan secara ringkas mengenai potensi sumber daya alam di Kaltim dan pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan, bandara, pelabuhan, kelistrikan dan kesehatan di sejumlah kabupaten/kota. Di samping itu, Farid juga mengungkapkan komitmen Pemprov Kaltim terhadap kelestarian lingkungan.

"Selain sedang membangun infrastruktur, Pemprov juga memiliki komitmen tinggi untuk kelestarian lingkungan. Untuk mendukung terwujudnya kelestarian lingkungan di Kaltim, Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak pada Januari 2010 telah mencanangkan Kaltim Green dengan program One Man Five Trees (Omfit)," kata Farid.

Farid menambahkan, peluang investasi di Kaltim terbuka sangat lebar untuk seluruh negara di dunia termasuk Swedia. Selain potensi investasi yang beragam, Pemprov juga menawarkan kemudahan berinvestasi di Kaltim, khususnya terkait dengan proses perijinan.

Sementara itu, Duta Besar Swedia Ewa Polano, memberikan respon positif terhadap komitmen Pemprov terhadap kelestarian lingkungan. Menurutnya, program Kaltim Green sangat sejalan dengan visi pembangunan Swedia yang sangat konsen dengan lingkungan.

"Kita sudah menerapkan green technology untuk pembangunan infrastruktur di Swedia, dan itu didukung dengan kualitas sumber daya manusia yang sangat baik. Untuk itu, maksud kunjungan ini lebih fokus pada partnership dengan Kaltim melalui perusahaan asal Swedia," ucap Ewa.

Duta Besar Ewa Polano berharap melalui Swedish Trade Council dan Swedish Business Association in Indonesia kerjasama antara Swedia dengan Kaltim bisa segera di wujudkan.

Usai melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur H Farid Wadjdy, Duta Besar Ewa Polano bersama delegasi Swedia berkesempatan melihat presentasi mengenai potensi sumber daya alam Kaltim dan pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemprov Kaltim di sejumlah daerah. Presentasi tersebut dipimpin oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan HM Sa'bani, yang didampingi Kepala Dinas Perhubungan H Zairin Zain dan Kepala Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kaltim HM Yadi Sabianoor. (Humas Pemprov Kaltim/her).

Pewarta:

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012