Balikpapan  (ANTARA News Kaltim) - Borneo Bears, klub rugby para ekspatriat yang tinggal di Balikpapan, Kalimantan Timur, berencana mengadopsi Idot, beruang madu jantan berusia 4 tahun yang tinggal di Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) Km 23 Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan.

"Ini komitmen kami dalam konservasi beruang madu, Helarctos malayanus atau sunbear, hewan langka yang jadi maskot kota Balikpapan," kata Rebecca van Santen, pengurus Borneo Bears, Senin.

Borneo Bears, sesuai namanya, juga menjadikan beruang madu sebagai maskot dan logo tim. Di lingkungan ekspatriat di Indonesia, klub ini cukup disegani dan beberapa kali menjadi juara dalam sejumlah turnamen rugby antarekspatriat di Tanah Air.

Dengan mengadopsi Idot, Borneo Bears turut menanggung biaya makan ekstra dan pemeliharaan beruang madu tersebut sebesar Rp10 juta selama setahun.

"Bisa juga dalam bentuk dolar, yaitu 1.000 dolar AS per tahun," kata Direktur KWPLH Hamsuri, Senin.

Uang itu digunakan untuk membelikan vitamin dan suplemen bagi Idot dan lima beruang madu lainnya yang tinggal di kawasan hutan sekunder seluas 1,3 hektare berpagar kawat beraliran listrik tegangan rendah di KWPLH.

"Sebab beruang bisa memanjat. Kalau cuma dipagar saja, bisa kabur," kata Hamsuri.

Listrik yang ada di pagar kawat itu sekedar untuk mengagetkan sang beruang saja agar tidak mencoba kabur.

Sebelum Idot, Borneo Bears juga pernah mengadopsi Bedu, salah satu beruang madu tertua yang tinggal di KWPLH. Saat ini Bedu berusia 12 tahun.

Selain Borneo Bears, Hotel Novotel dan Pertamina juga mengadopsi beruang di KWPLH. Novotel mengadopsi Bennie, yang seumur dengan Bedu dan bahkan Pertamina mengadopsi dua beruang sekaligus, Harris dan Anna, sejak Mei lalu dengan donasi sebesar Rp20 juta.

Menurut Hamsuri, sebagai salah satu aset kota, Pemkot Balikpapan lewat APBD mengucurkan dana sebesar Rp1,6 miliar untuk KWPLH. Jumlah itu dibagi-bagi untuk biaya pemeliharaan kawasan, gaji staf, hingga biaya makan seluruh hewan yang ada di KWPLH, terutama keenam ekor beruang madu.

Sebesar Rp100 juta khusus dianggarkan untuk pakan beruang, diantaranya untuk madu dan buah segar seperti mangga, semangka, apel, dan pisang.

Dengan menjadi orang tua asuh para beruang tersebut, Borneo Bears, Novotel maupun Pertamina selalu dikabari perkembangan beruang anak asuhnya dan program-program yang dijalankan KWPLH untuk melaksanakan konservasi beruang madu.

Meski pemakan segala atau omnivora, beruang madu lebih banyak makan buah-buahan. Di KWPLH, oleh Hamsuri dan timnya Bennie, Idot, dan kawan-kawan mendapatkan mangga, semangka, nenas dan umbi-umbian dua kali sehari.

Uang adopsi digunakan untuk membeli makanan suplemen seperti madu, oatmeal, termasuk juga obat-obatan.

"Kalau di alam seperti di Hutan Lindung Sungai Wain, beruang madu memanjat pohon tanyut dimana banyak sarang tawon untuk makan madu," kata Hamsuri.

Di dalam hutan kandang mereka itu juga terdapat beberapa pohon buah seperti nangka yang juga jadi makanan favorit Bennie dan kawan-kawan. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012