Sangatta  (ANTARA News Kaltim) - Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur, Johansyah Ibrahim, mengatakan, sejumlah perusahaan perkebunan kepala sawit menyatakan niatnya untuk menggunakan Pelabuhan Sangatta sebagai tempat bongkar muat minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dengan tujuan dalam dan luar negeri.

"Para investor perkebunan kelapa sawit menilai Pelabuhan Sangatta yang terletak di Kenyamukan itu sangat strategis dan cocok untuk aktivitas bongkar muat minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO)," kata Johansyah Ibrahim, Minggu.

Menurut Johansyah Ibrahim, sudah ada empat perusahaan perkebunan kelapa sawit besar di Kutai Timur yang menghubunginya yang menyatakan bersedia menggunakan pelabuhan Sangatta jika pemerintah daerah memberikan ijin.

Para pengusaha itu juga mengatakan siap membangun tangki timbun minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dan fasilitas pendukung di kawasan pelabuhan sekitar Kenyamukan.

Ia mengatakan sampai saat ini Pemkab Kutai Timur belum memberikan sinyal terkait minat pengusaha tersebut, sebab pembangunan pelabuhan belum selesai dan masih dalam tahap pelaksanaan.

Secara ekonomi, Kutai Timur lebih untung kalau bongkar muat dilakukan di pelabuhan Sangatta Kenyamukan, karena akan terjadi peningkatan pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Selama ini perusahaan perkebunan di Kutai Timur terutama yang ada di Muara Wahau dan Kongbeng mengirim minyak mentah kelapa sawit (CPO) melalui pelabuhan di Kabupaten Berau, sehingga kontribusinya masuk ke Berau," kata Johan.

Saat ini juga sedang dikembangkan pembangunan Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy Kecamatan Sangkulirang.

Sedangkan izin untuk pemanfaatan bongkar muar CPO itu wewenangnya Gubernur Kaltim dan Bupati Kutai Timur.

"Pembangunanya kan masih lama, sehingga belum saatnya untuk dibahas apakah dibolehkan sebagai pelabuhan CPO atau hanya untuk kapal penumpang dan atau perdagangan antar pulau," katanya. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012