Pelatih Barcelona Ronald Koeman mengatakan bahwa sistem VAR tampaknya "hanya digunakan untuk membuat keputusan yang merugikan Barca" setelah penalti Sergio Ramos membantu Real Madrid memenangkan El Clasico pertama musim ini.
Federico Valverde membuat Real Madrid unggul terlebih dahulu berkat umpan Karim Benzema. Pemain Barcelona Ansu Fati menyamakan kedudukan setelah mendapatkan umpan silang Jordi Alba, yang sekaligus menjadikannya pencetak gol termuda dalam sejarah El Clasico.
Ramos mencetak gol dari titik penalti dan Luka Modric mencetak gol ketiga untuk Los Blancos.
Titik balik Real Madrid adalah keputusan VAR untuk penalti Ramos. Wasit Juan Martínez Munuera tidak melihat Clement Lenglet menarik baju Sergio Ramos, tetapi pada akhirnya memberikan penalti setelah memeriksanya melalui VAR.
Sedangkan, dua permintaan penalti Barca ditolak oleh wasit ketika Raphael Varane menjatuhkan Lionel Messi dan kemungkinan handball Varane.
"Saya tidak mengerti VAR, saya pikir itu hanya digunakan untuk membuat keputusan merugikan Barca," kata Koeman usai pertandingan yang dikutip BBC pada Minggu (25/10).
"Anda selalu mendapatkan tarikan seragam seperti itu di area penalti dan saya pikir Ramos melakukan pelanggaran terhadap Lenglet terlebih dahulu. Ada tarikan seragam, tetapi tidak cukup untuk membuatnya terjatuh seperti yang ia lakukan. Bagi saya itu bukan penalti."
"Kami telah menjalani lima pertandingan dan (VAR) hanya digunakan untuk melawan Barca. Itu tidak pernah berjalan sesuai keinginan kami," tambah pelatih Belanda tersebut yang timnya baru mengumpulkan tujuh poin dari lima pertandingan liga Spanyol.
"Keputusan itu berpengaruh besar pada hasil akhir, karena kami bermain bagus hingga penalti."
Sedangkan Ramos mengatakan bahwa keputusan wasit sudah tepat memberikan timnya penalti.
"Saya pikir itu adalah penalti yang sangat jelas. Ia (lenglet) menarik jersey saya ketika saya melompat untuk mendapatkan bola dan itu jelas sekali. Tidak adil untuk mengkritik wasit untuk keputusan yang sejelas itu."
Hasil tersebut membawa Real ke puncak klasemen La Liga dengan 13 poin dari enam pertandingan, enam poin di atas Barcelona.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
Federico Valverde membuat Real Madrid unggul terlebih dahulu berkat umpan Karim Benzema. Pemain Barcelona Ansu Fati menyamakan kedudukan setelah mendapatkan umpan silang Jordi Alba, yang sekaligus menjadikannya pencetak gol termuda dalam sejarah El Clasico.
Ramos mencetak gol dari titik penalti dan Luka Modric mencetak gol ketiga untuk Los Blancos.
Titik balik Real Madrid adalah keputusan VAR untuk penalti Ramos. Wasit Juan Martínez Munuera tidak melihat Clement Lenglet menarik baju Sergio Ramos, tetapi pada akhirnya memberikan penalti setelah memeriksanya melalui VAR.
Sedangkan, dua permintaan penalti Barca ditolak oleh wasit ketika Raphael Varane menjatuhkan Lionel Messi dan kemungkinan handball Varane.
"Saya tidak mengerti VAR, saya pikir itu hanya digunakan untuk membuat keputusan merugikan Barca," kata Koeman usai pertandingan yang dikutip BBC pada Minggu (25/10).
"Anda selalu mendapatkan tarikan seragam seperti itu di area penalti dan saya pikir Ramos melakukan pelanggaran terhadap Lenglet terlebih dahulu. Ada tarikan seragam, tetapi tidak cukup untuk membuatnya terjatuh seperti yang ia lakukan. Bagi saya itu bukan penalti."
"Kami telah menjalani lima pertandingan dan (VAR) hanya digunakan untuk melawan Barca. Itu tidak pernah berjalan sesuai keinginan kami," tambah pelatih Belanda tersebut yang timnya baru mengumpulkan tujuh poin dari lima pertandingan liga Spanyol.
"Keputusan itu berpengaruh besar pada hasil akhir, karena kami bermain bagus hingga penalti."
Sedangkan Ramos mengatakan bahwa keputusan wasit sudah tepat memberikan timnya penalti.
"Saya pikir itu adalah penalti yang sangat jelas. Ia (lenglet) menarik jersey saya ketika saya melompat untuk mendapatkan bola dan itu jelas sekali. Tidak adil untuk mengkritik wasit untuk keputusan yang sejelas itu."
Hasil tersebut membawa Real ke puncak klasemen La Liga dengan 13 poin dari enam pertandingan, enam poin di atas Barcelona.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020