Pemimpin Redaksi The Jakarta Post, Nezar Patria, mengemukakan program bekerja dari rumah (work from home/WFH) selama pandemi COVID-19 telah meningkatkan produktivitas pewarta.
"Kita lihat WFH juga punya sisi positif dari segi produktivitas kerja sebab waktu tempuh perjalanan menuju kantor bisa dimanfaatkan untuk langsung bekerja di rumah," katanya di Jakarta, Selasa.
Sejak pemerintah menyatakan Jakarta masuk sebagai kawasan pandemi COVID-19, perusahaan yang beralamat di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Barat itu mulai membatasi aktivitas bekerja di kantor bagi karyawan.
"Kita sudah tiga bulan ini melakukan 'work from home' (WFH). Walaupun Pemprov DKI telah menyatakan fase transisi, namun kita tetap mengatur sif untuk tidak penuh berada di kantor, hanya 30 persen (pegawai) saja di kantor," katanya.
Nezar menambahkan kebijakan untuk mengantisipasi penularan COVID-19 itu dipastikan tidak mempengaruhi produksi berita berbahasa Inggris itu.
"Kita masih terbit seperti biasa. Kita memastikan tidak ada pengaruhnya terhadap produksi kita," katanya.
Pernyataan itu disampaikan Nezar dalam rangkaian kedelapan tes cepat yang digelar Kantor Berita Antara di gedung The Jakarta Post.
Nezar mengapresiasi kegiatan tes cepat atau 'rapid test' COVID-19 yang diikuti sedikitnya 38 peserta dari kalangan pewarta dan divisi kerja lainnya.
"Kami berterima kasih kepada Antara yang telah memfasilitasi rapid test ini buat sejumlah media. Saya kira ini bagus sekali dalam upaya mendeteksi berapa banyak yang terinfeksi COVID-19," ujar Pemimpin Redaksi The Jakarta Post Nezar Patria di Jakarta, Selasa.
Nezar mengatakan semakin masif tes dilakukan, semakin terdeteksi jangkauan penularan COVID-19 di tengah masyarakat.
The Jakarta Post, kata Nezar berada dalam satu barisan dengan usaha pemerintah untuk mengendalikan penyebaran COVID-19.
Upaya yang dilakukan adalah memantau upaya Gugus Tugas COVID-19 hingga penerapan protokol kesehatan di internal perusahaan.
"Kita memberikan pelaporan-pelaporan dari lapangan yang mungkin saja luput dari perhatian. Setidaknya kita membantu pemerintah mengawal pengendalian penyebaran virus ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"Kita lihat WFH juga punya sisi positif dari segi produktivitas kerja sebab waktu tempuh perjalanan menuju kantor bisa dimanfaatkan untuk langsung bekerja di rumah," katanya di Jakarta, Selasa.
Sejak pemerintah menyatakan Jakarta masuk sebagai kawasan pandemi COVID-19, perusahaan yang beralamat di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Barat itu mulai membatasi aktivitas bekerja di kantor bagi karyawan.
"Kita sudah tiga bulan ini melakukan 'work from home' (WFH). Walaupun Pemprov DKI telah menyatakan fase transisi, namun kita tetap mengatur sif untuk tidak penuh berada di kantor, hanya 30 persen (pegawai) saja di kantor," katanya.
Nezar menambahkan kebijakan untuk mengantisipasi penularan COVID-19 itu dipastikan tidak mempengaruhi produksi berita berbahasa Inggris itu.
"Kita masih terbit seperti biasa. Kita memastikan tidak ada pengaruhnya terhadap produksi kita," katanya.
Pernyataan itu disampaikan Nezar dalam rangkaian kedelapan tes cepat yang digelar Kantor Berita Antara di gedung The Jakarta Post.
Nezar mengapresiasi kegiatan tes cepat atau 'rapid test' COVID-19 yang diikuti sedikitnya 38 peserta dari kalangan pewarta dan divisi kerja lainnya.
"Kami berterima kasih kepada Antara yang telah memfasilitasi rapid test ini buat sejumlah media. Saya kira ini bagus sekali dalam upaya mendeteksi berapa banyak yang terinfeksi COVID-19," ujar Pemimpin Redaksi The Jakarta Post Nezar Patria di Jakarta, Selasa.
Nezar mengatakan semakin masif tes dilakukan, semakin terdeteksi jangkauan penularan COVID-19 di tengah masyarakat.
The Jakarta Post, kata Nezar berada dalam satu barisan dengan usaha pemerintah untuk mengendalikan penyebaran COVID-19.
Upaya yang dilakukan adalah memantau upaya Gugus Tugas COVID-19 hingga penerapan protokol kesehatan di internal perusahaan.
"Kita memberikan pelaporan-pelaporan dari lapangan yang mungkin saja luput dari perhatian. Setidaknya kita membantu pemerintah mengawal pengendalian penyebaran virus ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020