Nunukan  (ANTARA News Kaltim) - Kapolres Nunukan Kalimantan Timur AKBP Achmad Suyadi meminta masyarakat setempat agar ikut mengambil peran dalam menjaga wilayah perbatasan RI-Malaysia.

"Di wilayah perbatasan antarnegara seperti Nunukan ini, perlu adanya kemitraan antara polisi dan masyarakat," ujarnya usai memimpin Upacara Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-66 di Nunukan, Minggu (1/7).

Untuk memaksimalkan tugas tersebut, katanya, dibutuhkan pula penambahan anggota polisi di jajaran Polres Nunukan, karena Nunukan terdiri dari beberapa pulau yang sebagian besar merupakan wilayah perbatasan.

Sebagai wilayah perbatasan, lanjut Achmad, di Kabupaten Nunukan banyak titik-titik "terlarang" yang menjadi pintu masuk atau keluarnya ilegal sehingga untuk menertibkan itu, polisi harus bermitra dengan masyarakat.

"Tanpa masyarakat, tugas polisi tidak akan bisa terwujud dengan baik," ujarnya.

Saat ini, menurutnya, anggota Polres Nunukan baru 420 orang. Beberapa wilayah khususnya kepulauan belum dapat ditempatkan akibat masih kekurangan anggota. Dan diharapkan pada penerimaan anggota kepolisian 2012 ini, Polres Nunukan mendapatkan jatah.

Dugaan masuknya barang-barang ilegal dari negara tetangga Malaysia, dibenarkan Kapolres Nunukan. Tetapi, ujarnya, barang-barang tersebut hanya melintas di wilayah hukum Polres Nunukan dan daerah tujuannya misalnya ke Surabaya dan daerah lain di Pulau Jawa.

Yang perlu diwaspadsai adalah jalur-jalur masuk. Dan Polres Nunukan tentunya akan mengalami kendala apabila tidak di-back up masyarakat.

"Selain mengharapkan back up dari masyarakat untuk membantu Polres Nunukan juga ada bantuan personel dari Mabes Polri," ungkap Achmad.

Kabupaten Nunukan yang berbatasan langsung dengan Malaysia, memiliki karakteristik tersendiri.

Untuk mengantisipasi masuknya barang-barang ilegal, Polres Nunukan telah mengajukan alat transportasi laut untuk mendukung tugas polisi di perairan namun yang masih diprioritaskan adalah angkutan darat terlebih dahulu misalnya sepeda motor dan mobil.

"Transportasi laut juga kita sudah ajukan, tapi sampai sekarang belum direalisasikan," ujarnya.

Transportasi laut yang diharapkan berupa speedboat karena wilayah Kabupaten Nunukan terdiri dari beberapa pulau.

Achmad Suyadi menyatakan pada HUT ke-66 Bhayangkara, polisi harus menjalankan memprioritaskan pelayanan prima kepada masyarakat.

Selanjutnya prioritas lainnya adalah anti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), anti kekerasan, penerapan supremasi hukum, penguatan keamanan ketertiban masyarakat dalam menunjang pembangunan nasional. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012