Transaksi jual-beli yang terlihat di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sepi pembeli saat Ramadhan.

Sejumlah pedagang di pasar tradisional saat ditemui di Penajam, Sabtu mengatakan, kondisi pasar relatif sepi pembeli sejak memasuki bulan puasa atau awal Ramadhan.

Sehingga sejumlah pedagang di pasar-pasar tradisional memulai mengurangi barang yang mereka jual untuk mensiasati sepinya pembeli tersebut.

"Para pedagang rugi telah menyediakan banyak persediaan komoditas kebutuhan pokok, tapi ternyata tidak laku atau tidak habis terjual," jelas Kadir pedagang di Pasar Penajam.

"Kami kurangi barang yang dijual agar tidak terbuang percuma saat tidak laku karena sepi pembeli," ujarnya.

Saat ini karena sepi pembeli, Murni pedagang ayam potong mengaku mengalami penurunan penjualan sekitar 30 persen sejak awal Ramadhan.

Biasanya lanjut ia, bisa menjual ayam potong sampai 150 ekor dalam satu hari, namun sekarang menurun menjadi 70 ekor dan paling banyak 100 ekor per hari.

Harga ayam potong sejak dua pekan terakhir menurut Murni, relatif murah dijual dengan harga Rp28.000 per kilogram.

"Pembeli semakin berkurang, jadi penjualan kami ikut menurun. Tidak seperti tahun lalu, satu pekan sebelum puasa pembeli sudah mulai ramai," ujarnya.

Dengan kondisi tersebut Murni mau tidak mau harus mengurangi biaya pengeluaran harian untuk menyeimbangkan pendapatannya.

Sementara hingga pekan ini, harga kebutuhan bahan pokok dan sayur mayur di pasar-pasar tradisional Kabupaten Penajam Paser Utara masih relatif stabil belum ada lonjakan harga.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020