Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim) - Kepala Syahbandar Berau M Nasir mengatakan Pelabuhan Tanjung Redeb masih memerlukan penambahan lahan untuk area kontainer dalam upaya mempercepat proses bongkar muat peti kemas.

"Seiring pembangunan Kabupaten Berau yang demikian pesat, keberadaan lahan kontainer yang ada saat ini tidak lagi mampu menampung kedatangan kontainer barang yang masuk," kata Nasir di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Jumat.

Peran Pemkab Berau dalam upaya percepatan bongkar muat tersebut, katanya, sangat ditunggu Syahbandar, karena lahan yang disiapkan Pemkab Berau untuk lahan kontainer di Gunung Tabur mengalami kendala lain untuk segera dimanfaatkan.

Pelabuhan Tanjung Redeb sendiri memiliki luasnya lahan mencapai 2.262 meter persegi.

"Kita terkendala kabel listrik yang melintas, dikhawatirkan jalur kabel ini terjangkau kapal yang akan masuk ke sana. Untuk itu, kita sudah melayangkan surat kepada Dinas perhubungan dan PT PLN terkait masalah ini," katanya.

Tujuan surat tersebut, kata Nasir, untuk meminta keterangan berapa jarak aman antara kabel dengan benda lain seperti kapal yang melintas di bawahnya.

"Jika dianggap aman kita minta ada surat keterangan dari PLN atau solusi bagaimana agar operasional kapal yang melintas bisa aman, mungkin dengan meninggikan kabel atau solusi lain," ujar Nasir.

Sebelumnya, persoalan keterbatasan lahan untuk penempatan kontainer barang di pelabuhan menimbulkan kritikan dari masyarakat.

Menurut dia, kritikan disampaikan masyarakat kepada perusahaan, pengusaha, pemilik kapal yang juga ditujukan langsung kepada Syahbandar maupun Pelindo.

Kondisi itu pula yang membuat aktivitas bongkar muat kapal menjadi terhambat. Tidak jarang kapal barang akan akan bongkar muat harus rela mengantre hingga seminggu lamanya.

"Sejak awal Syahbandar melakukan survei pada tiga okasi untuk mem-"back up" lahan yang ada saat ini, namun hanya satu yang dipilih berdasarkan pertimbangan geografisnya yakni di Kecamatan Gunung Tabur," ungkap Nasir.  (*)


Pewarta: Helda Mildiana

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012