Aksi Cepat Tanggap tiba di New Delhi, India, Sabtu (7/3), untuk langsung mengantarkan amanah dermawan untuk muslim korban kerusuhan.
Puluhan paket pangan dan santunan kepada sejumlah keluarga korban kerusuhan New Delhi ditunaikan, Sabtu (7/3) dan Ahad (8/3).
Sebelumnya, Aksi Cepat Tanggap memberangkatkan langsung tim dari Indonesia menuju New Delhi, Jumat (6/3).
Sucita Pri Ramadinda dari tim Global Humanity Response – ACT menerangkan, bantuan tersebut merupakan tahap pertama.
ACT akan berikhtiar memasok bantuan selanjutnya untuk para korban. "Ahad baru sepuluh paket untuk sepuluh kepala keluarga. Insya Allah bantuan berikutnya segera kami implementasikan," kata Sucita, Senin (9/3).
Bantuan pangan dibagikan di salah satu masjid di Chand Bagh, New Delhi.
Masing-masing paket pangan terdiri atas 10 kilogram tepung gandum utuh, 5 kilogram beras, gula, minyak goreng, teh, garam, dan bumbu masak india.
"Insya Allah hari ini kembali akan dilanjutkan pembagian bantuan paket pangan untuk 90 keluarga lainnya di sana," kata Sucita.
Baca juga: https://news.act.id/berita/act-segera-kirimkan-bantuan-kemanusiaan-untuk-muslim-india
Menurut laporan tim di lapangan, sejauh ini kondisi di New Delhi belum benar-benar kondusif.
Sejumlah pihak masih mengawasi pergerakan muslim di New Delhi. Sebab itu, tim tetap masih mempertimbangkan faktor keamanan.
"Mohon doa kepada sahabat dermawan agar implementasi dan tugas tim di New Delhi berjalan lancar. Distribusi juga berjalan pada Senin ini," kata Sucita.
Selain pangan, ACT juga menyampaikan bantuan uang tunai untuk para korban. Hafiz Shah Nawaz, salah satu penerima bantuan yang rumahnya hancur terbakar setelah diledakkan dengan tabung gas, amat bersyukur atas bantuan yang diterima.
Hafiz adalah korban selamat yang saat ini menyintas dengan keadaan yang ada. Sebelum kerusuhan, Hafiz memiliki usaha di kawasan Shiv Vihar, Delhi.
Penerima bantuan tunai lainnya, Abu Jaha, rumahnya juga hancur dan hangus di kawasan yang sama.
Selain Hafiz dan Abu Jaha, bantuan uang tunai juga diberikan kepada Hatunnisa. Dua anak Hatunnisa menjadi korban di antara 47 korban jiwa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
Puluhan paket pangan dan santunan kepada sejumlah keluarga korban kerusuhan New Delhi ditunaikan, Sabtu (7/3) dan Ahad (8/3).
Sebelumnya, Aksi Cepat Tanggap memberangkatkan langsung tim dari Indonesia menuju New Delhi, Jumat (6/3).
Sucita Pri Ramadinda dari tim Global Humanity Response – ACT menerangkan, bantuan tersebut merupakan tahap pertama.
ACT akan berikhtiar memasok bantuan selanjutnya untuk para korban. "Ahad baru sepuluh paket untuk sepuluh kepala keluarga. Insya Allah bantuan berikutnya segera kami implementasikan," kata Sucita, Senin (9/3).
Bantuan pangan dibagikan di salah satu masjid di Chand Bagh, New Delhi.
Masing-masing paket pangan terdiri atas 10 kilogram tepung gandum utuh, 5 kilogram beras, gula, minyak goreng, teh, garam, dan bumbu masak india.
"Insya Allah hari ini kembali akan dilanjutkan pembagian bantuan paket pangan untuk 90 keluarga lainnya di sana," kata Sucita.
Baca juga: https://news.act.id/berita/act-segera-kirimkan-bantuan-kemanusiaan-untuk-muslim-india
Menurut laporan tim di lapangan, sejauh ini kondisi di New Delhi belum benar-benar kondusif.
Sejumlah pihak masih mengawasi pergerakan muslim di New Delhi. Sebab itu, tim tetap masih mempertimbangkan faktor keamanan.
"Mohon doa kepada sahabat dermawan agar implementasi dan tugas tim di New Delhi berjalan lancar. Distribusi juga berjalan pada Senin ini," kata Sucita.
Selain pangan, ACT juga menyampaikan bantuan uang tunai untuk para korban. Hafiz Shah Nawaz, salah satu penerima bantuan yang rumahnya hancur terbakar setelah diledakkan dengan tabung gas, amat bersyukur atas bantuan yang diterima.
Hafiz adalah korban selamat yang saat ini menyintas dengan keadaan yang ada. Sebelum kerusuhan, Hafiz memiliki usaha di kawasan Shiv Vihar, Delhi.
Penerima bantuan tunai lainnya, Abu Jaha, rumahnya juga hancur dan hangus di kawasan yang sama.
Selain Hafiz dan Abu Jaha, bantuan uang tunai juga diberikan kepada Hatunnisa. Dua anak Hatunnisa menjadi korban di antara 47 korban jiwa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020