Lewis Hamilton dan sejumlah pebalap lainnya pada Jumat menyatakan pendapat mereka lewat media sosial menyusul pembatalan Grand Prix Australia sebagai antisipasi penyebaran virus corona.
Formula 1, FIA dan Australian Grand Prix Corporation pagi ini mengeluarkan pernyataan resmi bersama untuk membatalkan segala kegiatan Formula 1 di Grand Prix Australia menyusul pengunduran diri tim McLaren, yang salah satu anggotanya terjangkit COVID-19.
Selain itu sejumlah staf dan anggota tim lain juga harus menjalani karantina sebagai antisipasi virus corona kendati hasil tes menyatakan negatif.
"Sayangnya, ini adalah keputusan yang tepat. Tak seorang pun menginginkan hal ini, kami semua ingin berada di mobil dan membalap, tapi kita harus realistis dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan," komentar Hamilton di akun Twitter resminya.
"Realitanya adalah, ini sangat serius... banyak orang sakit dan bahkan jika mereka tidak sakit, banyak orang terdampak secara finansial dan emosional.
"Tak ada yang tahu apa yang kita hadapi, tapi kita semua harus mengambil tindakan pencegahan untuk sebisa mungkin menjaga keamanan semua orang.
"Saya tahu ini mengecewakan, karena olah raga menyatukan kita ketika masa-masa sulit, tapi ini adalah keputusan yang tepat," kata juara dunia enam kali itu.
Tahun lalu GP Australia disaksikan secara langsung oleh 300.000 pengunjung, menurut estimasi panitia penyelenggara.
F1 juga telah menunda balapan seri keempat yang sedianya digelar di Shanghai, China pada April, sedangkan Grand Prix Bahrain akan digelar tanpa penonton pada 22 Maret nanti.
"Kita harus menunggu lebih lama lagi untuk kembali ke mobil. Saya sudah menanti bisa kembali berada di belakang kemudi tapi ini adalah keputusan terbaik, kesehatan setiap orang adalah prioritas," cuit pebalap Ferrari Charles Leclerc.
"Semuanya tetap aman, dan semoga situasi COVID-19 seluruhnya membaik. Sayang kita tak bisa membalap di Australia, tapi menjaga kesehatan dan keselamatan setiap orang adalah prioritas. (Aku) sudah menanti untuk bisa mengawali musim ini, tapi kita harus menunggu. Semoga ada kabar baik segera," kata Pierre Gasly dari tim Alpha Tauri.
Menyusul pengunduran diri McLaren dari balapan seri pembuka itu, Formula 1 dan FIA pun mengadakan pertemuan dengan sembilan kepala tim lainnya pada Kamis malam dan sebagian besar dari mereka sepakat jika tidak akan menjalani balapan.
"Formula 1 dan FIA, dengan dukungan penuh dari Australian Grand Prix Corporation (AGCP) dengan ini memutuskan jika semua aktifitas Formula 1 untuk Grand Prix Australia dibatalkan," demikian pernyataan mereka.
"Kami paham ini adalah kabar yang mengecewakan bagi ribuan fan yang akan menonton balapan dan semua pemegang tiket akan mendapati uangnya kembali secara penuh serta pengumuman selanjutnya akan dikomunikasikan pada waktunya.
"Semua pihak menghargai upaya besar dari AGPC, Motorsport Australia, staf dan sukarelawan untuk menggelar seri pembuka dari Kejuaraan Dunia FIA Formula One 2020 di Melbourne, tetapi memutuskan jika keselamatan dari seluruh anggota dan keluarga Formula 1 dan publik secara luas, juga keadilan dari kompetisi ini sebagai prioritas."
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
Formula 1, FIA dan Australian Grand Prix Corporation pagi ini mengeluarkan pernyataan resmi bersama untuk membatalkan segala kegiatan Formula 1 di Grand Prix Australia menyusul pengunduran diri tim McLaren, yang salah satu anggotanya terjangkit COVID-19.
Selain itu sejumlah staf dan anggota tim lain juga harus menjalani karantina sebagai antisipasi virus corona kendati hasil tes menyatakan negatif.
"Sayangnya, ini adalah keputusan yang tepat. Tak seorang pun menginginkan hal ini, kami semua ingin berada di mobil dan membalap, tapi kita harus realistis dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan," komentar Hamilton di akun Twitter resminya.
"Realitanya adalah, ini sangat serius... banyak orang sakit dan bahkan jika mereka tidak sakit, banyak orang terdampak secara finansial dan emosional.
"Tak ada yang tahu apa yang kita hadapi, tapi kita semua harus mengambil tindakan pencegahan untuk sebisa mungkin menjaga keamanan semua orang.
"Saya tahu ini mengecewakan, karena olah raga menyatukan kita ketika masa-masa sulit, tapi ini adalah keputusan yang tepat," kata juara dunia enam kali itu.
Tahun lalu GP Australia disaksikan secara langsung oleh 300.000 pengunjung, menurut estimasi panitia penyelenggara.
F1 juga telah menunda balapan seri keempat yang sedianya digelar di Shanghai, China pada April, sedangkan Grand Prix Bahrain akan digelar tanpa penonton pada 22 Maret nanti.
"Kita harus menunggu lebih lama lagi untuk kembali ke mobil. Saya sudah menanti bisa kembali berada di belakang kemudi tapi ini adalah keputusan terbaik, kesehatan setiap orang adalah prioritas," cuit pebalap Ferrari Charles Leclerc.
"Semuanya tetap aman, dan semoga situasi COVID-19 seluruhnya membaik. Sayang kita tak bisa membalap di Australia, tapi menjaga kesehatan dan keselamatan setiap orang adalah prioritas. (Aku) sudah menanti untuk bisa mengawali musim ini, tapi kita harus menunggu. Semoga ada kabar baik segera," kata Pierre Gasly dari tim Alpha Tauri.
Menyusul pengunduran diri McLaren dari balapan seri pembuka itu, Formula 1 dan FIA pun mengadakan pertemuan dengan sembilan kepala tim lainnya pada Kamis malam dan sebagian besar dari mereka sepakat jika tidak akan menjalani balapan.
"Formula 1 dan FIA, dengan dukungan penuh dari Australian Grand Prix Corporation (AGCP) dengan ini memutuskan jika semua aktifitas Formula 1 untuk Grand Prix Australia dibatalkan," demikian pernyataan mereka.
"Kami paham ini adalah kabar yang mengecewakan bagi ribuan fan yang akan menonton balapan dan semua pemegang tiket akan mendapati uangnya kembali secara penuh serta pengumuman selanjutnya akan dikomunikasikan pada waktunya.
"Semua pihak menghargai upaya besar dari AGPC, Motorsport Australia, staf dan sukarelawan untuk menggelar seri pembuka dari Kejuaraan Dunia FIA Formula One 2020 di Melbourne, tetapi memutuskan jika keselamatan dari seluruh anggota dan keluarga Formula 1 dan publik secara luas, juga keadilan dari kompetisi ini sebagai prioritas."
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020