Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengundang 190 pimpinan Rumah Sakit se-Jakarta ke Balai Kota untuk sosialisasi, pencegahan, pengendalian dan laporan terkini (update) situasi virus Corona (corona virus disease/COVID-19) di ibu kota.
"Kami mengumpulkan semua pimpinan rumah sakit di DKI, 190 rumah sakit. Kita undang pembicara dari RSPI Sulianti Saroso dan Kementerian Kesehatan terkait dengan keluhan penyakit, untuk memberikan penjelasan kepada semua pimpinan rumah sakit agar semua memiliki pemahaman dan protokol yang sama, ketika menemukan kasus (COVID-19) di Jakarta," kata Anies dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Dalam pertemuan yang dihadiri para Direktur Rumah Sakit di Jakarta, para Ketua Organisasi Profesi, para Ketua Perhimpunan Profesi dan para Ketua Asosiasi Rumah Sakit, Anies menilai akan menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat dan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan agar selalu mengedepankan upaya promotif dan preventif.
Karenanya, diharapkan semua pihak terkait memiliki tingkat kesiagaan dan pemahaman untuk bertindak yang sama, agar masyarakat Jakarta bisa mendapat ketenangan.
Selain itu, semua pihak diimbau berperan aktif menyebarluaskan informasi kepada masyarakat agar tetap tenang namun waspada dalam menghadapi risiko penularan COVID-19.
"Intinya, Pemprov DKI ingin semua tanggap, bukan hanya di jajaran dan rumah sakit Pemprov, serta di Puskemas, tapi juga semua rumah sakit yang ada di Ibu Kota," katanya.
Menurut Anies, penjelasan dan diskusinya lebih teknis medis karena memang bicaranya soal penanganan jika ada temuan sehingga semuanya harus waspada, tetapi jangan panik, tetapi jangan rileks.
"Jangan membesarkan, tapi juga jangan dikecilkan, proporsional. (Semoga) dengan adanya komunikasi yang lebih intensif, kita semua mengirimkan pesan kepada masyarakat, bukan hanya jajaran pemerintah, tapi swasta (dan) seluruh tenaga medis di Jakarta dalam posisi siap," kata Anies.
Anies juga mengharapkan semua pihak terkait saat menyebarluaskan informasi kepada masyarakat agar memperhatikan tiga hal, yakni faktual, mendesak dan transparan.
"Karena itu, kemarin disampaikan (dan) saya sampaikan (kembali) ke seluruh jajaran di ruangan ini, tiga pegangan kita, faktual, penting, mendesak dan transparan. (Sebab) seluruh masyarakat membutuhkan itu semua. Kesigapan berdasarkan kenyataan dan selalu apa adanya. Karena apa adanya, ini penting sekali," ujarnya.
Pemprov DKI Jakarta, ucap Anies, akan selalu memberikan informasi yang terkini dan transparan melalui Tim Tanggap COVID-19. Hal ini juga untuk memberi keyakinan kepada masyarakat bahwa Pemprov DKI Jakarta melakukan semua upaya untuk melindungi warganya, termasuk pengendalian pemenuhan kebutuhan dasar dan ketersediaan logistik alat kesehatan.
Apresiasi
Di samping itu, Gubernur Anies turut mengapresiasi Dinas Kesehatan dan seluruh jajaran, para Direktur/Kepala Rumah Sakit, Organisasi Profesi, Perhimpunan Profesi, Perhimpunan Fasilitas Kesehatan dan seluruh tenaga kesehatan yang telah berupaya maksimal dalam pelayanan kesehatan bagi warga Jakarta.
"Serta apresiasi kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang memberikan arahan secara teknis terhadap pencegahan dan pengendalian COVID-19," katanya.
Anies juga menyampaikan bahwa para petugas kesehatan itu sebenarnya adalah garda terdepan di dalam menghadapi masalah ini sehingga paling awal merasakan keletihan dan kegelisahan.
Selain itu, tambah Anies, paling tinggi risikonya untuk terpapar.
Karenanya, tegas Anies, pihaknya berharap untuk tetap menjaga motivasi, semangat bagi seluruh jajaran di seluruh rumah sakit di Jakarta.
"Sampaikan kepada semuanya, pesan bahwa kita ingin ambil sikap tanggung jawab. Kami di Dinas/jajaran ingin komunikasi dibangun dengan intensif. Mari kita tunjukkan bahwa kita pun mengambil tanggung jawab yang cukup besar. Mari kita jaga Jakarta kita sama-sama," demikian Anies.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"Kami mengumpulkan semua pimpinan rumah sakit di DKI, 190 rumah sakit. Kita undang pembicara dari RSPI Sulianti Saroso dan Kementerian Kesehatan terkait dengan keluhan penyakit, untuk memberikan penjelasan kepada semua pimpinan rumah sakit agar semua memiliki pemahaman dan protokol yang sama, ketika menemukan kasus (COVID-19) di Jakarta," kata Anies dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Dalam pertemuan yang dihadiri para Direktur Rumah Sakit di Jakarta, para Ketua Organisasi Profesi, para Ketua Perhimpunan Profesi dan para Ketua Asosiasi Rumah Sakit, Anies menilai akan menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat dan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan agar selalu mengedepankan upaya promotif dan preventif.
Karenanya, diharapkan semua pihak terkait memiliki tingkat kesiagaan dan pemahaman untuk bertindak yang sama, agar masyarakat Jakarta bisa mendapat ketenangan.
Selain itu, semua pihak diimbau berperan aktif menyebarluaskan informasi kepada masyarakat agar tetap tenang namun waspada dalam menghadapi risiko penularan COVID-19.
"Intinya, Pemprov DKI ingin semua tanggap, bukan hanya di jajaran dan rumah sakit Pemprov, serta di Puskemas, tapi juga semua rumah sakit yang ada di Ibu Kota," katanya.
Menurut Anies, penjelasan dan diskusinya lebih teknis medis karena memang bicaranya soal penanganan jika ada temuan sehingga semuanya harus waspada, tetapi jangan panik, tetapi jangan rileks.
"Jangan membesarkan, tapi juga jangan dikecilkan, proporsional. (Semoga) dengan adanya komunikasi yang lebih intensif, kita semua mengirimkan pesan kepada masyarakat, bukan hanya jajaran pemerintah, tapi swasta (dan) seluruh tenaga medis di Jakarta dalam posisi siap," kata Anies.
Anies juga mengharapkan semua pihak terkait saat menyebarluaskan informasi kepada masyarakat agar memperhatikan tiga hal, yakni faktual, mendesak dan transparan.
"Karena itu, kemarin disampaikan (dan) saya sampaikan (kembali) ke seluruh jajaran di ruangan ini, tiga pegangan kita, faktual, penting, mendesak dan transparan. (Sebab) seluruh masyarakat membutuhkan itu semua. Kesigapan berdasarkan kenyataan dan selalu apa adanya. Karena apa adanya, ini penting sekali," ujarnya.
Pemprov DKI Jakarta, ucap Anies, akan selalu memberikan informasi yang terkini dan transparan melalui Tim Tanggap COVID-19. Hal ini juga untuk memberi keyakinan kepada masyarakat bahwa Pemprov DKI Jakarta melakukan semua upaya untuk melindungi warganya, termasuk pengendalian pemenuhan kebutuhan dasar dan ketersediaan logistik alat kesehatan.
Apresiasi
Di samping itu, Gubernur Anies turut mengapresiasi Dinas Kesehatan dan seluruh jajaran, para Direktur/Kepala Rumah Sakit, Organisasi Profesi, Perhimpunan Profesi, Perhimpunan Fasilitas Kesehatan dan seluruh tenaga kesehatan yang telah berupaya maksimal dalam pelayanan kesehatan bagi warga Jakarta.
"Serta apresiasi kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang memberikan arahan secara teknis terhadap pencegahan dan pengendalian COVID-19," katanya.
Anies juga menyampaikan bahwa para petugas kesehatan itu sebenarnya adalah garda terdepan di dalam menghadapi masalah ini sehingga paling awal merasakan keletihan dan kegelisahan.
Selain itu, tambah Anies, paling tinggi risikonya untuk terpapar.
Karenanya, tegas Anies, pihaknya berharap untuk tetap menjaga motivasi, semangat bagi seluruh jajaran di seluruh rumah sakit di Jakarta.
"Sampaikan kepada semuanya, pesan bahwa kita ingin ambil sikap tanggung jawab. Kami di Dinas/jajaran ingin komunikasi dibangun dengan intensif. Mari kita tunjukkan bahwa kita pun mengambil tanggung jawab yang cukup besar. Mari kita jaga Jakarta kita sama-sama," demikian Anies.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020