Tim gabungan Basarnas dan BPBD Cianjur, Jawa Barat melakukan metode sisir sungai dengan dua perahu karet untuk menemukan tubuh Riko (2) balita warga Kecamatan Sukanagara yang dilaporan hilang terbawa arus Sungai Cibala.
"Memasuki hari keempat pencarian, kami membagi tim menjadi empat kelompok, dua kelompok mengunakan perahu karet melakukan metodes sisir sungai dengan harapan tubuh korban dapat mengambang," kata Andri Relawan BPBD Cianjur, saat dihubungi Sabtu.
Sedangkan satu tim bersama warga dan aparat TNI/Polri, melakukan penyisiran sepanjang aliran sungai yang sudah berjalan sejauh 17 kilometer mendekati perbatasan dengan kecamatan lain.
"Satu tim melakukan pencarian di area hutan yang berjarak beberapa kilometer dari perkampungan yang masik di lintasi Sungai Cibala, karena pihak keluarga mendapat gambaran dari hasil penerawangan," katanya.
Namun hingga sore menjelang, ungkap dia, belum ada tanda-tanda keberadaan tubuh korban yang sudah menghilang sejak empat hari yang lalu, sehingga petugas akan mengoptimalkan pencarian dibagian hulu yang berbatasan dengan Kecamatan Campaka.
"Untuk saat ini, penyisiran sungai dengan dua perah karet, belum mendapatkan tanda-tanda keberadaan tubuh korban. Harapan kami dapat menemkan tubuh korban sebelum batas waktu habis," katanya.
Ia menambahkan, sepanjang hari cuaca cerah dan cukup mendukung bagi tim untuk melakukan pencarian, namun medna sungai yang berarus deras dan curam, menyulikan perahu karet untuk menembus hingga ke sejumlah titik.
Sebelumnya tim gabungan Basarnas dan BPBD Cianjur, belum menemukan tanda-tanda keberadaan tubuh Riko (2), balita warga Kampung Sasakanyar, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukanagara, yang dilaporkan hilang terbawa arus Sungai Cibala.
Pencarian hari ketiga tim dibagi menjadi beberapa kelompok menyisir sepanjang aliran sungai menggunakan perahu karet dan berjalan kaki dibantu warga sekitar ungkap Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan saat dihubungi di Cianjur, Jumat(21/2).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"Memasuki hari keempat pencarian, kami membagi tim menjadi empat kelompok, dua kelompok mengunakan perahu karet melakukan metodes sisir sungai dengan harapan tubuh korban dapat mengambang," kata Andri Relawan BPBD Cianjur, saat dihubungi Sabtu.
Sedangkan satu tim bersama warga dan aparat TNI/Polri, melakukan penyisiran sepanjang aliran sungai yang sudah berjalan sejauh 17 kilometer mendekati perbatasan dengan kecamatan lain.
"Satu tim melakukan pencarian di area hutan yang berjarak beberapa kilometer dari perkampungan yang masik di lintasi Sungai Cibala, karena pihak keluarga mendapat gambaran dari hasil penerawangan," katanya.
Namun hingga sore menjelang, ungkap dia, belum ada tanda-tanda keberadaan tubuh korban yang sudah menghilang sejak empat hari yang lalu, sehingga petugas akan mengoptimalkan pencarian dibagian hulu yang berbatasan dengan Kecamatan Campaka.
"Untuk saat ini, penyisiran sungai dengan dua perah karet, belum mendapatkan tanda-tanda keberadaan tubuh korban. Harapan kami dapat menemkan tubuh korban sebelum batas waktu habis," katanya.
Ia menambahkan, sepanjang hari cuaca cerah dan cukup mendukung bagi tim untuk melakukan pencarian, namun medna sungai yang berarus deras dan curam, menyulikan perahu karet untuk menembus hingga ke sejumlah titik.
Sebelumnya tim gabungan Basarnas dan BPBD Cianjur, belum menemukan tanda-tanda keberadaan tubuh Riko (2), balita warga Kampung Sasakanyar, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukanagara, yang dilaporkan hilang terbawa arus Sungai Cibala.
Pencarian hari ketiga tim dibagi menjadi beberapa kelompok menyisir sepanjang aliran sungai menggunakan perahu karet dan berjalan kaki dibantu warga sekitar ungkap Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan saat dihubungi di Cianjur, Jumat(21/2).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020