Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jense Grace Makisurat berharap ada pembentukan tim kabupaten untuk pencegahan penularan dan penanganan virus COVID-19 di daerah itu.

"Upaya pencegahan penularan dan penanganan virus COVID-19 menjadi kewajiban semua elemen baik pemerintah maupun masyarakat," ujar dia di Penajam, Senin.

"Penyebaran virus COVID-19 itu tidak menutup kemungkinan dapat masuk dari mana saja karena penyebarannya luas, bukan hanya dari warga negara China saja," ucapnya.

Penyebaran virus COVID-19 tersebut, lanjut Grace bisa saja terjadi ketika ada orang dari China (bukan warga negara China) yang datang ke Kabupaten Penajam Paser Utara membawa virus tersebut.

Kendati di Kabupaten Penajam Paser Utara belum ditemukan warga yang terindikasi terinfeksi virus COVID-19, namun RSUD Ratu Aji Putri Botung tetap melakukan antisipasi.

"Kami tetap melakukan antisipasi pencegahan dini penyebaran virus COVID-19 di Benuo Taka (sebutan Kabupaten Penajam Paser Utara)," tegasnya.

RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara saat ini berupaya mendapatkan persediaan masker N95 untuk antisipasi penyebaran virus COVID-19.

Grace Makisurat menyatakan, bahwa persediaan masker N95 di Kabupaten Penajam Paser Utara sedang dalam keadaan kosong.

"Persediaan masker N95 di rumah sakit dan pusat layanan kesehatan lainnya sedang kosong, setelah dicek di pasaran masker N95 juga kosong," ungkapnya.

RSUD Ratu Aji Putri Botung, kata dia tengah berupaya memesan masker N95 di tempat atau daerah yang masih memiliki persediaan masker N95 tersebut.

Ia menambahkan, dengan dibentuknya tim pencegahan penularan dan penanganan tingkat kabupaten tersebut dapat menyiapkan alat pelindung diri, salah satunya masker N95.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020