Bank Indonsia (BI) Provinsi Kaltim menyebutkan pertumbuhan ekonomi daerah ini pada 2019 tetap kuat dan melanjutkan kinerja positif tahun sebelumnya, yakni tumbuh sebesar 4,77 persen atau lebih tinggi ketimbang 2018 yang tumbuh 2,67 persen.

"Meski demikian, pertumbuhan tersebut masih berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 5,02 persen dan pertumbuhan seluruh Kalimantan yang tumbuh 4,99 persen," ujar Kepala BI Perwakilan Provinsi Kaltim Tutuk SH Cahyono di Samarinda, Jumat.

Hal itu dikatakan Tutuk saat makan bersama sejumlah jurnalis di salah satu rumah makan di Samarinda. Ia menyebut bahwa perbaikan perekonomian Kaltim tersebut terutama ditopang oleh kinerja ekspor yang membaik di tengah kinerja investasi yang melambat.

Perkembangan keseluruhan tahun 2019 dicapai setelah pada triwulan IV/2019 ekonomi Kaltim tumbuh sebesar 2,67 persen, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tercatat 6,31 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Kaltim terutama ditopang oleh perbaikan kinerja ekspor luar negeri di tengah penurunan harga komoditas global. Kinerja ekspor luar negeri Kaltim membaik dari 3,71 persen tahun 2018 menjadi 9,02 persen di 2019," katanya.

Permintaan luar negeri yang terjaga disertai dengan peningkatan produksi, mampu mengimbangi penurunan harga di pasar internasional. Permintaan batu bara dari Tiongkok masih tinggi dengan mencatat kenaikan volume ekspor batu bara dari 15,42 persen menjadi 35,81 persen di tengah isu restriksi impor batu bara.

Di sisi lain, kegiatan impor Kaltim mengalami penurunan, dari 9,39 persen pada 2018 menjadi minus 25,46 persen sebagai akibat dari penurunan impor minyak mentah.

Di sisi lain, kegiatan investasi masih tumbuh positif sebesar 4,79 persen meskipun melambat dibandingkan tahun 2018 yang tercatat tumbuh sebesar 7,54 persen.

Positifnya kinerja investasi tersebut didorong oleh investasi pembangunan baik oleh pemerintah maupun swasta, antara lain pengerjaan jalan tol Balikpapan-Samarinda dan proyek RDMP RU V Pertamina.

“Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Kaltim terutama didorong kinerja pertambangan yang tumbuh dari 1,11 persen pada 2018 menjadi 6,89 persen tahun 2019,” ucap Tutuk. 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020