Nilai ekspor komoditas migas dan nonmigas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Desember 2019 mengalami kenaikan sebesar 7,12 persen, dari  1,27 miliar dolar AS pada November menjadi sebesar 1,36 miliar dolar AS.
 

"Ekspor migas pada Desember tercatat 215,37 juta dolar, naik 11,59 persen ketimbang November, kemudian ekspor nonmigas mencapai 1,14 miliar dolar AS atau naik 6,32 persen ketimbang November," ujar Kepala BPS Provinsi Kaltim Anggoro Dwitjayono di Samarinda, Selasa.

Persentase kenaikan nilai ekspor terbesar terjadi pada golongan barang produk nabati sebesar 380,67 persen, sedangkan penurunan nilai ekspor terjadi pada bahan bakar mineral nonmigas yang tercatat minus 3,06 persen, kemudian kayu dan barang dari kayu minus 11,81 persen.

Kenaikan nilai ekspor pada Desember 2019, lanjutnya, dipengaruhi oleh kenaikan ekspor bahan bakar mineral migas, minyak hewani dan nabati yang masing-masing memberikan andil sebesar 11,59 persen dan 109,99 persen.

Menurutnya, negara tujuan utama ekspor migas dari Kaltim pada Desember adalah Jepang, China, dan Singapura, masing-masing mencapai 58,14 juta dolar, 45,65 juta dolar, dan 26,79 juta dolar.

"Tiga negara ini dalam ekspor bagi Provinsi Kaltim memberikan peran cukup besar, yakni mencapai 60,63 persen terhadap total ekspor pada Desember 2019 yang sebesar 215,37 juta dolar AS," katanya.

Kenaikan nilai ekspor migas ke Singapura pada Desember naik drastis, dari 0,01 juta dolar menjadi 26,79 juta dolar. Sementara penurunan nilai ekspor migas terjadi ke Jepang dan China, yakni minus 37,77 persen dan minus 7,67 persen ketimbang bulan sebelumnya.

Untuk negara tujuan utama ekspor nonmigas dari Kaltim pada Desember 2019 adalah ke India, China, dan ke Jepang, masing-masing mencapai 292,38 juta dolar, 268,63 juta dolar, dan 107,45 juta dolar.

"Peranan ketiga negara tersebut dalam ekspor nonmigas Kaltim mencapai 58,43 persen terhadap total ekspor pada bulan Desember 2019 yang mencapai 1,14 miliar dolar AS," katanya.

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020