Pejabat di instansi teknis Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menyatakan pertumbuhan telekomunikasi di kawasan perbatasan negara ini tergolong cepat dalam enam tahun terakhir, atau sejak menjadi daerah otonomi baru setelah mekar dari Kabupaten Kutai Barat.


"Ketika Mahakam Ulu resmi terbentuk pada 14 Desember 2013, kondisi telekomunikasinya sangat tertinggal ketimbang kabupaten terdekat," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur Nasution Hibau Djaang di Ujoh Bilang, Kamis.

Saat itu, lanjut dia,  di seluruh kabupaten hanya terdapat lima unit infrastruktur telekomunikasi milik operator seluler. Lima unit menara telekomunikasi ini tersebar pada lima kecamatan.

Kemudian di tahun 2015, Pemkab Mahakam Ulu membangun tujuh menara telekomunikasi dengan tinggi 102 meter dan 72 meter. Sejak saat itu, terus dilakukan upaya mengaktifkan menara tersebut dengan menjalin kerja sama dengan operator seluler.

Kemudian tahun 2018, lanjutnya, dilakukan kerja sama dengan PT Telkomsel untuk pengelolaan menara tersebut yang membutuhkan layanan mobile voice dan data. Hasil itu, sampai saat ini masih bisa dinikmati masyarakat.

Di tahun 2018, Pemkab Mahakam Ulu juga melakukan kerja sama dengan Kementerian Kominfo melalui BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi), yakni dengan membangun 13 menara telekomunikasi yang tersebar pada beberapa pemukiman.

Dalam perkembangannya, lanjut Hibau lagi, saat ini penggunaan jaringan telekomunikasi sudah memanfaatkan serat optik atau fiber optik dari project Palapa Ring. Bahkan saat ini ada 39 menara repeater dan menara relay, termasuk sudah ada 98 akses internet.

"Untuk akses internet, kami menggandeng BAKTI sehingga saat ini sudah terpasang 98 akses internet yang kami tempatkan di semua Puskesmas, SMA, SMP, SD, kantor kepala desa, dan di fasilitas umum lainnya untuk memudahkan masyarakat Mahakam Ulu mengakses internet," kata Hibau Djaang. 
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019