Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Warga di perkampungan nelayan RT 08 Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, masih kesulitan mendapatkan air bersih layak konsumsi.

"Air yang dikonsumsi dan digunakan untuk mencuci dan mandi selama ini mengharapkan air hujan, karena tidak ada sumur atau pun sungai sebagai alternatif," kata Aripuddin, warga kampung nelayan RT 08 Kelurahan Mansapa, Nunukan, Senin.

Kalau tidak ada hujan, katanya, warga terpaksa mandi dan mencuci pakai air "asin" di tepi pantai.

Di lokasi perkampungan nelayan dan sekitarnya, katanya, tidak ada alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan air bersih setiap harinya kecuali dari air hujan.

Ia mengatakan, untuk membuat sumur sangat susah, sebab kondisi geografis di lokasi tersebut dekat dengan laut dan rawa-rawa sehingga airnya coklat dan asin.

"Warga pernah menggali sumur, tapi airnya tidak layak dikonsumsi karena asin," ujar Masita, salah seorang warga nelayan di Mansapa.

Dia menambahkan pernah dijanjikan akan dibuatkan tangki penampungan air oleh pemerintah Kabupaten Nunukan.

Muhammad Ali, Ketua RT 08 Kelurahan Mansapa, mengatakan kebutuhan akan air bersih bagi warga nelayan di perkampungan nelayan dan sekitarnya sangat mendesak karena air yang dikonsumsi selama ini adalah air hujan.

Apabila musim kemarau, warga terpaksa berjalan kaki sekitar 1 kilometer guna mendapatkan air untuk mandi, mencuci dan memasak.

Itupun, lanjut dia, air sumur milik warga tersebut pun sebenarnya tidak layak dikonsumsi karena berwarna coklat, tetapi hanya sumber air itu yang bisa dimanfaatkan satu-satunya.  (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012