Pimpinan Cabang ( PC) Muhammadiyah Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, ikut tampil pada kegiatan Expo Cabang Ranting LPCR (Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting) PP Muhammadiyah di Limbung, Gowa, Sulawesi Selatan.

Perwakilan Muhamadiyah Sangkulirang, Yakup Fadhila dihubungi dari Samarinda, Jumat, mengatakan bahwa partisipasi PC Muhamadiyah Sangkulirang sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas gerakan. Sesuai ciri Muhammadiyah yang bergerak dan maju.

"Kami hadir dalam rangka mengenalkan potensi yang dimiliki oleh cabang dan ranting,” sebutnya.

Selain itu, kegiatan cabang Ranting Expo juga dilakukan untuk mendorong pada kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan.

Saat pembukaan, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir mengatakan, sejak berdiri, Muhammadiyah telah mengalami perkembangan spektakuler.

Bahkan satu tahun sebelum sang pendiri, KH Ahmad Dahlan wafat, Muhammadiyah sudah menyebar ke seantero Tanah Air. Hingga Muhammadiyah pun masuk di Sulsel tahun 1926.

“Perubahan sosial masyarakat yang cepat, apalagi dengan era informasi dan komunikasi, harus diikuti dan Muhammadiyah harus hadir untuk memandu itu, sehingga masyarakat tidak tercerabut dari akar sosial dan budayanya,” jelasnya.

Haedar menambahkan ranting sebagai pondasi gerakan Muhammadiyah harus maju. Ia pun menjelaskan, indikator ranting maju, bahwa bagaimanapun berkembangnya, pondasinya tetap adalah Islam.

“Kemudian rapatnya tetap hidup dan punya kantor pertemuan. Pimpinannya harus aktif mengurus organisasi. Bukan pengurus yang diurus,” sambungnya.

Dia berharap seluruh elemen organisasi aktif menjalankan perannya di lingkungan masing- masing.

“ Harus selalu ada pengajian, dulu Muhammadiyah hidup karena pengajian,” lanjutnya.

Haedar juga mengingatkan agar organisasi Muhamadiyah punya usaha serta amal usaha, seperti halnya gerakan literasi gemar membaca, karena orang Indonesia masih sangat lemah dalam membaca.

Pewarta: Wardi Kutim/Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019