Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada hotel berbintang di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Agustus 2019 masih rendah karena jumlah tamunya sedikit, bahkan turun dari 57,83 persen pada Juli 2019 menjadi 56,57 persen pada Agustus.
“TPK yang sebesar itu berarti dari rata-rata jumlah kamar yang ada, jumlah kamar yang terpakai tidak semuanya karena hanya 56,57 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Anggoro Dwitjahyono di Samarinda, Jumat.
TPK pada Agustus 2019 yang sebesar 56,57 persen itu jika dibandingkan dengan Agustus 2018, maka terjadi peningkatan TPK sebesar 5,47 persen karena di bulan yang sama tahun lalu TPK Kaltim tercatat 51,10 persen.
Apabila dilihat menurut klasifikasinya, lanjutAnggoro, maka pada Agustus 2019 hotel berbintang 5 mengalami raihan TPK tertinggi yang mencapai 63,78 persen, sedangkan TPK terendah terjadi pada hotel berbintang 1 yang tercatat hanya 13,28 persen.
Kemudian untuk hotel berbintang lainnya, yakni bintang 2, bintang 3, dan bintang 4 mencatat TPK masing-masing sebesar 54,58 persen, 53,32 persen, dan 63,77 persen.
Ia juga mengatakan, TPK hotel berbintang 5 pada Agustus 2019 mengalami penurunan 9,77 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 61,83 persen.
Sementara jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2018, mengalami kenaikan sebesar 18,49 persen, yaitu dari 45,29 persen menjadi 63,78 persen.
Secara umum, rata-rata lama tamu menginap pada hotel berbintang di Kaltim pada Agustus 2019 mengalami kenaikan sebesar 0,21 hari, dari rata-rata lama tamu menginap bulan Juli, yakni dari rata-rata 1,65 hari menjadi 1,86 hari.
“Kenaikan tersebut terjadi karena rata-rata lama menginap tamu mancanegara dan tamu nusantara pada Agustus 2019 mengalami kenaikan sebesar 0,54 hari dan 0,20 hari dibanding Juli 2019,” katanya.
Rata-rata lama menginap tamu mancanegara pada bulan Agustus 2019 dibanding Agustus 2018 mengalami penurunan sebesar 0,29 hari, hal ini tidak berlaku pada rata-rata lama menginap tamu nusantara yang mengalami kenaikan sebesar 0,01hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
“TPK yang sebesar itu berarti dari rata-rata jumlah kamar yang ada, jumlah kamar yang terpakai tidak semuanya karena hanya 56,57 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Anggoro Dwitjahyono di Samarinda, Jumat.
TPK pada Agustus 2019 yang sebesar 56,57 persen itu jika dibandingkan dengan Agustus 2018, maka terjadi peningkatan TPK sebesar 5,47 persen karena di bulan yang sama tahun lalu TPK Kaltim tercatat 51,10 persen.
Apabila dilihat menurut klasifikasinya, lanjutAnggoro, maka pada Agustus 2019 hotel berbintang 5 mengalami raihan TPK tertinggi yang mencapai 63,78 persen, sedangkan TPK terendah terjadi pada hotel berbintang 1 yang tercatat hanya 13,28 persen.
Kemudian untuk hotel berbintang lainnya, yakni bintang 2, bintang 3, dan bintang 4 mencatat TPK masing-masing sebesar 54,58 persen, 53,32 persen, dan 63,77 persen.
Ia juga mengatakan, TPK hotel berbintang 5 pada Agustus 2019 mengalami penurunan 9,77 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 61,83 persen.
Sementara jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2018, mengalami kenaikan sebesar 18,49 persen, yaitu dari 45,29 persen menjadi 63,78 persen.
Secara umum, rata-rata lama tamu menginap pada hotel berbintang di Kaltim pada Agustus 2019 mengalami kenaikan sebesar 0,21 hari, dari rata-rata lama tamu menginap bulan Juli, yakni dari rata-rata 1,65 hari menjadi 1,86 hari.
“Kenaikan tersebut terjadi karena rata-rata lama menginap tamu mancanegara dan tamu nusantara pada Agustus 2019 mengalami kenaikan sebesar 0,54 hari dan 0,20 hari dibanding Juli 2019,” katanya.
Rata-rata lama menginap tamu mancanegara pada bulan Agustus 2019 dibanding Agustus 2018 mengalami penurunan sebesar 0,29 hari, hal ini tidak berlaku pada rata-rata lama menginap tamu nusantara yang mengalami kenaikan sebesar 0,01hari.
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019