Harga komoditas utama di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Agustus 2019 terjadi deflasi atau menurun 0,19 persen dengan tingkat inflasi tahun kalender sebesar 1,69 persen dan tingkat Inflasi tahun ke tahun sebesar 1,74 persen.
 

"Deflasi sebesar itu merupakan gabungan dari dua kota yakni di Kota Samarinda terjadi inflasi 0,07 persen, sementara di Kota Balikpapan mengalami deflasi 0,52 persen," ujar  Kabag Tata Usaha Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Nur Wahid di Samarinda, Selasa.

Deflasi di Kaltim dipengaruhi penurunan indeks harga pada kelompok transportasi dan komunikasi yang mengalami deflasi 1,24 persen, kemudian kelompok bahan makanan juga berdeflasi dengan besaran 0,37 persen.

Sementara itu, lima kelompok komoditas lainnya mengalami inflasi, yaitu kelompok makanann jadi, minuman, rokok dan tembakau berinflasi 0,32 persen, kelompok pendidikan rekreasi dan olah raga dengan inflasi 0,24 persen.

Berikutnyaa kelompok sandang berinflasi sebesar 0,23 persen, diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas serta bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,03 persen.

Adanya deflasi Kaltim pada Agustus  yang minus 0,19 persen itu, lanjutnya, berarti terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 141,05 pada bulan Juli menjadi 140,79 pada Agustus 2019.

Ia menuturkan bahwa IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga baik inflasi maupun deflasi di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan.

Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK.

Ia juga mengatakan, dari 82 kota pantauan IHK nasional pada Agustus 2019, sebanyak 44 kota mengalami inflasi dan 38 kota lainnya mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kudus sebesar 0,82 persen dan terendah terjadi di Kota Tasikmalaya sebesar 0,04 persen.

"Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Bau-Bau dengan minus 2,10 persen dan terendah terjadi di Kota Palopo hingga minus 0,02 persen," kata Nur.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019