Samarinda, (ANTARA News Kaltim ) - Sejak beberapa tahun lalu Pemprov Kaltim melalui dinas terkait serius menangani Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang kebanyakan di daerah pinggiran dan perbatasan kabupaten, sedangkan polanya dikaitkan dengan potensi ekonomi lokal.

"Setiap tahun kami menangani tiga daerah yang memiliki KAT, setiap daerah juga ditangani berkelanjutan selama tiga tahun hingga mandiri. Sedangkan pemberdayaan ekonominya disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi daerah masing-masing," kata Kepala Dinas Sosial Kaltim H Berre Ali di Samarinda, Rabu.

Inti dari penanganan KAT, lanjut dia, demi menjadikan komunitas tersebut mampu sejahtera yang diawali dari pembinaan dan bantuan usaha dari Pemprov Kaltim, selanjutnya penanganannya diserahkan kepada pemerintah di kabupaten terkait untuk melanjutkannya.

"Dari hasil evaluasi setiap tiga tahun dari kawasan KAT yang telah dibina, kebanyakan mereka mengalami perubahan yang lebih baik, di antaranya sudah mampu berusaha dan menyatu dengan masyarakat luas, termasuk bergaul dengan masyarakat dari daerah lain," katanya.

Saat ini, lanjutnya, terdapat beberapa kawasan KAT yang menjadi perhatian pihaknya, di antaranya tiga daerah di  Kabupaten Kutai Barat, Berau dan Kabupaten Nunukan.

Dia merinci, untuk penanganan KAT di Berau berada di Kecamatan Tataban, kemudian Kutai Barat di Desa Intulingau, sedangkan di Nunukan berada di Pulau Keras, Kecamatan Sembakung.

Dari tiga lokasi tersebut akan terus dilakukan pembinaan selama tiga tahun, sehingga ketiganya diharapkan sudah mampu mandiri pada 2015, selanjutnya pihaknya akan melakukan pembinaan KAT di lokasi yang lain selama tiga tahun pula.

Dalam upaya penanganan KAT, lanjutnya, dimulai dari pemberdayaan keluarga dan masyarakat, termasuk melibatkan tokoh adat setempat, sehingga pemberdayaan ini dapat langsung ke sasaran yang dipimpin oleh tokoh adat.

Sedangkan penanganannya meliputi perlindungan potensi dan budaya lokal, perlindungan hak ulayat dan masyarakat adat, optimalisasi berbagai sumber ekonomi lokal, kemitraan dan kerja sama dengan organisasi sosial kemasyarakatan setempat.

Sementara itu, kegiatannya yang dilakukan di antaranya pemetaan sosial, studi etnografi, analisis kebutuhan atau penjajakan awal, studi kelayakan, penjangkauan, pendampingan dan bimbingan sosial.

Kegiatan lainnya meliputi diversifikasi dan pengembangan usaha ekonomi sesuai potensi dan sumber lokal, pengembangan sistem rujukan dan kemitraan, peningkatan akses terhadap pelayanan kebutuhan dasar warga.

Kemudian kegiatan pelayanan kesehatan, pelayanan khusus bagi anak-anak dan perempuan, penerapan hukum adat, pendidikan mengenai ilmu pengetahuan, kearifan lokal, advokasi dan legislasi.

Ada pula kegiatan berupa penataan dan pembangunan permukiman, sanitasi lingkungan, peningkatan sarana prasarana pelayanan sosial dasar, dan pengembangan infrastruktur sosial ekonomi terpadu sehingga tercipta satu kawasan pengembangan ekonomi.

Saat ini, lanjut dia, pihaknya juga telah dan akan terus membantu masyarakat KAT secara fisik, seperti membangun rumah KAT, balai sosial, laboratorium keterampilan serta berbagai infrastruktur pendukung lain.(*)

Pewarta: M. Gofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012