Masih ingat tentang lomba karya jurnalistik yang digelar Aksi Cepat Tanggap di sepanjang bulan Ramadan kemarin? Dengan judul program, “Loyalis Kemanusiaan ACT 2019”.
Direktur Komunikasi ACT Lukman Azis Kurniawan memaparkan, sejak awal Ramadan hingga pasca Idulfitri, jumlah pemberitaan mencapai 1.774 berita, baik elektronik, daring, maupun cetak.
“Alhamdulillah, selama bulan Ramadan dukungan pemberitaan kemanusiaan yang dilaksanakan aksi cepat tanggap (ACT) di media massa cukup besar,” tutur Lukman.
Tak henti sampai di sana, bersamaan dengan program Dermawan Berqurban, ACT pun melanjutkan lomba karya jurnalistik tersebut. ACT kembali mengajak insan media untuk berkontribusi dalam pemberitaan aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh ACT dalam momen kurban hingga dua hari ke depan (16/8).
Masih sama dengan perlombaan sebelumnya, kata Lukman, lomba karya jurnalistik ACT diperuntukan bagi perorangan maupun institusi, dan terbagi dalam beberapa kategori.
Kategori tersebut diantaranya lomba karya tulis jurnalistik untuk wartawan cetak dan daring, kemudian lomba karya foto jurnalistik untuk wartawan foto cetak dan online, serta lomba karya video jurnalistik untuk wartawan televisi.
“Lomba sudah kami mulai sejak awal Ramadhan hingga 16 Agustus, lomba perorangan, karyanya diserahkan maksimal pada 24 Agustus 2019. Sedangkan lomba institusi akan dihitung dari banyaknya jumlah karya yang terbit selama periode perlombaan. Karya-karya yang masuk dan terbit akan dipantau langsung oleh tim media monitoring hingga 24 Agustus 2019,” papar Lukman.
Berita yang dimuat, lanjut Lukman, tentu berkaitan dengan kegiatan ibadah kurban, mulai dari persiapan, penjualan, penyembelihan, hingga pendistribusian yang dilakukan oleh ACT hingga program-program pendukung lainnya.
Lukman juga menyebutkan akan ada hadiah dan penghargaan kembali untuk mengapresiasi kinerja tim jurnalis dalam menyiarkan kebaikan kepada umat.
Nantinya, setelah Iduladha berlalu, hasil karya lomba jurnalistik akan diumumkan pada pertengahan September 2019 dalam acara “Anugerah Jurnalistik Kemanusiaan ACT 2019”.
Berikut hal-hal yang harus dipenuhi pada Lomba Karya Jurnalistik ACT:
Syarat dan Ketentuan
Setiap media diperkenankan mengikutsertakan lebih dari satu orang wartawan. Setiap wartawan hanya dapat mengirimkan 1 karya terbaiknya.
Berita bukan penggabungan dengan lembaga kemanusiaan lainnya dan memasukkan keyword ACT.
Berita bisa berupa wawancara, feature news, straight news, galeri foto, video, artikel produksi sendiri maupun mengutip rilis/berita website ACT.
Syarat Administratif
Peserta harus melampirkan KTP, Kartu Pers, dan bukti berita yang tayang. Khusus peserta penulisan artikel cukup KTP dan bukti pemuatan artikel di media, dan jumlah artikel tidak dibatasi.
Sedangkan video/ jurnalis televisi menyerahkan kopi tayang, yang disertakan dengan data penyebutan program dan waktu tayang.
Cara Pengiriman Karya
Karya diserahkan maksimal pada 24 Agustus 2019 dengan mengirimkan ke alamat ACT Pusat, Menara 165 Lantai 10, Jalan TB. Simatupang Kav.01 Cilandak, Jakarta Selatan atau melalui pesan elektronik ke publicrelation.act@gmail.com.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
Direktur Komunikasi ACT Lukman Azis Kurniawan memaparkan, sejak awal Ramadan hingga pasca Idulfitri, jumlah pemberitaan mencapai 1.774 berita, baik elektronik, daring, maupun cetak.
“Alhamdulillah, selama bulan Ramadan dukungan pemberitaan kemanusiaan yang dilaksanakan aksi cepat tanggap (ACT) di media massa cukup besar,” tutur Lukman.
Tak henti sampai di sana, bersamaan dengan program Dermawan Berqurban, ACT pun melanjutkan lomba karya jurnalistik tersebut. ACT kembali mengajak insan media untuk berkontribusi dalam pemberitaan aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh ACT dalam momen kurban hingga dua hari ke depan (16/8).
Masih sama dengan perlombaan sebelumnya, kata Lukman, lomba karya jurnalistik ACT diperuntukan bagi perorangan maupun institusi, dan terbagi dalam beberapa kategori.
Kategori tersebut diantaranya lomba karya tulis jurnalistik untuk wartawan cetak dan daring, kemudian lomba karya foto jurnalistik untuk wartawan foto cetak dan online, serta lomba karya video jurnalistik untuk wartawan televisi.
“Lomba sudah kami mulai sejak awal Ramadhan hingga 16 Agustus, lomba perorangan, karyanya diserahkan maksimal pada 24 Agustus 2019. Sedangkan lomba institusi akan dihitung dari banyaknya jumlah karya yang terbit selama periode perlombaan. Karya-karya yang masuk dan terbit akan dipantau langsung oleh tim media monitoring hingga 24 Agustus 2019,” papar Lukman.
Berita yang dimuat, lanjut Lukman, tentu berkaitan dengan kegiatan ibadah kurban, mulai dari persiapan, penjualan, penyembelihan, hingga pendistribusian yang dilakukan oleh ACT hingga program-program pendukung lainnya.
Lukman juga menyebutkan akan ada hadiah dan penghargaan kembali untuk mengapresiasi kinerja tim jurnalis dalam menyiarkan kebaikan kepada umat.
Nantinya, setelah Iduladha berlalu, hasil karya lomba jurnalistik akan diumumkan pada pertengahan September 2019 dalam acara “Anugerah Jurnalistik Kemanusiaan ACT 2019”.
Berikut hal-hal yang harus dipenuhi pada Lomba Karya Jurnalistik ACT:
Syarat dan Ketentuan
Setiap media diperkenankan mengikutsertakan lebih dari satu orang wartawan. Setiap wartawan hanya dapat mengirimkan 1 karya terbaiknya.
Berita bukan penggabungan dengan lembaga kemanusiaan lainnya dan memasukkan keyword ACT.
Berita bisa berupa wawancara, feature news, straight news, galeri foto, video, artikel produksi sendiri maupun mengutip rilis/berita website ACT.
Syarat Administratif
Peserta harus melampirkan KTP, Kartu Pers, dan bukti berita yang tayang. Khusus peserta penulisan artikel cukup KTP dan bukti pemuatan artikel di media, dan jumlah artikel tidak dibatasi.
Sedangkan video/ jurnalis televisi menyerahkan kopi tayang, yang disertakan dengan data penyebutan program dan waktu tayang.
Cara Pengiriman Karya
Karya diserahkan maksimal pada 24 Agustus 2019 dengan mengirimkan ke alamat ACT Pusat, Menara 165 Lantai 10, Jalan TB. Simatupang Kav.01 Cilandak, Jakarta Selatan atau melalui pesan elektronik ke publicrelation.act@gmail.com.
Editor : Abdul Hakim Muhiddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019