Sangatta  (ANTARA News Kaltim) - Ketua Pengurus Yayasan Jantung Indonesia Cabang Kutai Timur, Hj Norbaiti Isran, mengatakan, pihaknya akan melakukan pendekatan dengan perusahaan swasta dan para pegawai negeri sipil dalam mengumpulkan dana untuk melaksanakan program penanganan penyakit jantung.

"Ini dilakukan tentunya dengan cara-cara yang benar. Selain itu juga mengusulkan dana secara periodik dengan sesuai aturan melalui APBD II Kutai Timur. Namun ini harus mendapat persetujuan dari DPRD Kutai Timur," kata Norbaiti Isran yang juga istri Bupati Kutai Timur H Isran Noor, Minggu.

Dikatakan Norbaiti, pihaknya mengumpulkan dana untuk membantu yayasan dalam melaksanakan tugas-tugasnya, seperti menyosialisasikan pencegahan, atau maupun tindakan-tindakan terhadap warga yang terindikasi penyakit jantung.

Penyakit jantung adalah satu di antara penyebab kematian atau pembunuh utama bagi manusia di Indonesia. Oleh sebab itu, katanya, Yayasan Jantung Indonesia Kutai Timur, yang baru dilantik kepengurusannya pada 14 Februari 2012 akan bekerja maksimal.

"Yang paling penting sejak awal adalah bagaimana yayasan jantung Indonesia mencegah sejak dini penyakit mematikan nomor satu di Indonesia," ujar Norbaiti.

Ditambahkannya bahwa untuk menangani dan mengatasi gejala-gejala penyakit jantung di Kutai Timur, tentunya masih akan kesulitan sebab, dibutuhkan teknologi dan sumber daya manusia yang berkualitas.

"Teknologi dan SDM dibutuhkan untuk penanganan penyakit ini dan ini belum dimiliki Yayasan Jantung Indonesia Cabang Kutai Timur. Karenanya, kami menyambut baik arahan dan tawaran kerja sama Pemkab Kutai Timur untuk mengirim dokter spesialis penyakit jantung dan tenaga medis," ujarnya.

Secara terpisah, Bupati Kutai Timur H Isran Noor mengatakan, pengurus Yayasan Jantung Indonesia Cabang Kutai Timur harus bisa mencari sumber dana untuk membiayai visi misi dan programnya ke depan, misalnya dengan perusahaan swasta yang banyak beroperasi di daerah itu.

Terkait keterbatasan peralatan dan teknologi, Isran Noor mengatakan, pemkab tidak permasalahkan bahkan menyambut positif hadirnya Yayasan Jantung di Kutai Timur dan Pemkab Kutai Timur agar bisa bekerja sama dalam hal penanganan penyakit jantung dan peralatannya.

"Masyarakat dan pemerintah daerah bisa melengkapi alat tersebut, terutama mengenai penyediaan dan pengadaan sumber daya manusia seperti ahli atau dokter spesialis jantung karena ini merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi," katanya.

Menurut Bupati Isran Noor, Pemkab Kutai Timur melalui Dinas Kesehatan setiap tahun memberikan kesempatan kepada para dokter untuk mengikuti pendidikan lanjutan yaitu spesialis, terutama mereka yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan lanjutan.

"Pemkab memberikan kesempatan ini seluas-luasnya kepada para dokter termasuk para tenaga medis yang menangani penyakit khusus termasuk penyakit jantung," katanya. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012