Sangata (ANTARA News Kaltim) - Forum Bersama Masyarakat (Forbes) dari tujuh desa di dua kecamatan, yakni Kecamatan Teluk Pandan dan Sangata Selatan, akan mendirikan posko perjuangan guna menuntut kejelasan status mereka yang berada di kawasan Taman Nasional Kutai (TNK).

"Posko Forum Masyarakat Bersama (Forbes) berada di kilometer 1 Jalan Lintas Kalimantan antara Sangata-Bontang, tepatnya di pintu masuk Kota Sangata," kata Ketua Forbes Alim Bahri di Sangata, Kamis.

Menurut Alim Bahri, tujuan mendirikan posko yang mewakili tujuh desa dan dua kecamatan, sebagai tempat menampung informasi dan keluhan masyarakat yang berada di dalam kawasan TNK.

"Posko ini akan berfungsi sebagai tempat pengaduan warga TNK maupun sebagai untuk melakukan orasi-orasi untuk mendesak pemerintah pusat khususnya Kementrian Kehutanan (Kemenhut) agar mendengar aspirasi rakyat terutama mereka yang berada didalam TNK," katanya.

Jika ada masyarakat yang membutuhkan informasi terkait status TNK akan jelaskan kondisinya saat ini. Karena memang masih banyak warga yang selalu bertanya status TNK

Menurutnya, pendirian posko perjuangan itu sebagai bentuk keseriusan Forbes untuk memperjuangkan masyarakat didua kecamatan tersebut.

Alim Bahri mengatakanpihaknya akan menggelar aksi apat akbar dengan Balai TNK pada 19 Januari 2012 mendatang dalam rangka membahas penyelesian persoalan masyarakat 7 desa yang di klaim Kementerian Kehutanan sebagai Taman Nasional Kutai.

Ia menuding Kementerian Kehutanan tidak mendengar aspirasi masyarakat dan pemerintah kabupaten dan Provinsi Kalimantan Timur yang mengusulkan enclave.

"Encluve itu kan solusi terbaik untuk selesaikan masalah, namun sampai sekarang tidak ada sama sekali respons Menteri Kehutanan," katanya.

Ditegaskannya, dengan adanya posko bersama ini, Forbes akan menjadi tempat perjuangan masyarakat tujuh desa dan dua kecamatan dalam rangka penyelesaian status TNK.

"Forbes juga akan meminta DPRD dan pemkab Kutai Timur agar kembali mendesak Pemerintah pusat agar turun lapangan dan melihat langsung bagaimana kondisi sebenarnya. Jangan hanya di Jakarta saja, duduk manis dan metropolitan, sedangkan warga disini statusnya tidak jelas," katanya.  (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012