Bontang (ANTARA News Kaltim) - Komisaris Utama PT Pupuk Kaltim Pandu Djajanto mengingatkan Dirut Pupuk Kaltim Aas Asikin Idat akan tugas utama perusahaan untuk menyediakan pupuk dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

"Dari berbagai prestasi yang berhasil diraih Pupuk Kalimantan Timur (PKT) tahun ini, saya bangga tetapi jangan lupa tugas utama menyediakan pupuk yang mendukung ketahanan pangan nasional," kata Pandu Djajanto dalam sambutan acara pengantongan terakhir Tutup Tahun Produksi PKT 2011 di Bontang, Sabtu.

Menurut Pandu yang juga Deputi Meneg BUMN Bidang Restrukturisasi dan Privatisasi Kementerian BUMN itu, pihaknya akan terus memberikan pendampingan, arahan, sehingga capaian kinerja Pupuk Kaltim lebih baik lagi tahun 2012.

Dilaporkan produksi urea Pupuk Kaltim pada tahun 2011 mencapai 2.793.768 ton, sedangkan untuk amoniak mencapai 1.745.338 ton. Produksi NPK tahun 2011 adalah 214.529 ton dan pupuk Zeorganik 1.948 ton.

Selama tahun 2011 Pupuk Kaltim juga mencatat penjualan produk urea sebanyak 2.618.580 ton, dengan rincian 1,65 juta ton ke sektor pertanian, 165 ribu ton ke sektor perkebunan, 513 ribu ke sektor ekspor dan sisanya (208 ribu) ke sektor industri.

Pandu secara pribadi juga mengaku puas atas kinerja PKT, juga sikap kooperatif jajaran direksi.

"Saya minta agar terus dibina suasana kondusif, kebersamaan dan semangat kekeluargaan, bahu membahu menyelesaikan tantangan untuk peningkatan kinerja. Hendaknya ada catatan-catatan rencana investasi untuk perolehan perusahaan, tengok keberhasilan sebelumnya dan alhamdulillah selamat atas kinerja excellent PKT," ucap Pandu.

Jajaran manajemen juga diminta bersikap proaktif dalam mensikapi kelangkaan-kelangkaan pupuk dengan aktif melakukan pengawasan dan meningkatkan kerjasama guna menghindari penyelewengan pupuk bersubsidi.

Sementara itu, Pupuk Kaltim sendiri telah mulai menerapkan Sistem Monitoring Pupuk Bersubsidi dan Sistem Penjualan Pupuk Bersubsidi secara online melalui website www.pupukkaltim.com sehingga masyarakat bisa turut mengawasi distribusi pupuk bersubsidi.

Penerapan sistem Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang semakin baik, ditambah adanya pewarnaan urea subsidi yang tadinya berwarna putih menjadi warna pink, akan semakin menyempurnakan sistem pendistribusian urea bersubsidi di daerah pemasaran yang menjadi tanggung jawab Pupuk Kaltim di dua pertiga wilayah Indonesia. (*)

Pewarta: Suratmi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011