Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), kawasan perbatasan negara di Provinsi Kalimantan Timur, saat ini memiliki 124 kelompok tani, sehingga jumlah ini yang hendak didorong terus kemajuannya melalui pendampingan intensif agar lebih produktif.


"Kita bersyukur karena melalui forum pelantikan pengurus Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Mahulu ini diketahui, jumlah kelompok tani yang tersebar pada lima kecamatan terdapat 124 kelompok," ujar Ketua DPRD Kabupaten Mahulu, Novita Bulan di Laham, Sabtu.

Hal itu dikatakan Ita, panggilan akrabnya, ketika menjadi salah seorang pembicara dalam sarasehan sekaligus pelantikan pengurus KTNA Mahulu di Balai Adat Kampung Laham, Kecamatan Laham. Pelantikan ini dilakukan oleh Ketua KTNA Provinsi Kaltim, Wisdiyanto.

Menurut Ita yang juga Sekretaris KTNA Mahulu ini, 124 kelompok tani tersebut merupakan data valid yang dimiliki oleh pengurus KTNA dan juga oleh Dinas Pertanian setempat, sehingga melalui data ini tentu sudah terdapat pula nama, alamat, dan luasan lahan yang dimiliki, termasuk jenis tanaman apa saja yang sudah mau pun sedang dibudidayakan.

Untuk itu,  kelompok yang telah terdata ini harus terus mendapat pembinaan intensif, kemudian dilakukan penyuluhan terus menurus oleh Penyuluh Pertanian dari Dinas Pertanian yang tersebar di kecamatan dan kampung-kampung di Mahulu.

Dalam pembinaanya diharapkan tidak terputus sehingga penyuluh juga diminta jeli dalam melakukan pendampingan sesuai dengan jenis tanaman yang dikembangkan petani, karena jika ada penyuluh datang dan melakukan koordinasi, diyakini secara psikologis petani akan termotivasi.

Jika petani kakao mengalami kendala dalam mengatasi hama maka petani juga diminta melaporkan ke dinas pertanian atau berkoordinasi dengan penyuluh setempat. Sebaliknya, penyuluh juga diminta aktif mendatangi petani agar cepat mengetahui masalah yang dihadapi petani.

“Dalam membangun pertanian dan upaya meningkatkan produktivitas tidak bisa ditangani secara parsial, tapi harus dilakukan bersama-sama dan secara menyeluruh karena masalah yang dihadapi petani sangat kompleks,” katanya.

Kompleksitas masalah yang dihadapi petani itu antara lain mulai dari pembukaan lahan, peralataan, kesesuaian lahan dengan tanaman yang akan dikembangkan, bibit unggul, pemupukan, hingga kesesuaian obat-obatan untuk memberantas hama.

"Mengingat begitu kompleksnya masalah petani baik petani padi ladang maupun petani pekebun, maka semua pihak harus memberikan perhatian yang besar, seperti dinas pertanian hingga organisasai peragkat daerah terkait, termasuk keterlibatan KTNA juga akan memberikan peranan sangat besar," ucap Ita. ***1***

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019