Ingatan bangsa masih kuat tentang bantuan kemanusiaan untuk Palestina.Tepat Februari 2018, Kapal Kemanusiaan untuk Palestina membawa amanah bangsa Indonesia berupa 2.000 ton beras, mengarungi samudera menuju tanah yang diberkahi, Palestina.


Banyak hal yang saling merantai menjadi manfaat dengan keberangkatan Kapal Kemanusiaan Palestina itu.

Sebagaimana disampaikan Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin, ikhtiar memberangkatkan Kapal Kemanusiaan Palestina tidak sekadar dianggap sebagai momen mengangkut beras untuk rakyat Palestina.

Lebih dari itu, keberangkatan kapal tersebut sebagai ekspresi pembelaan Indonesia, wujudnya ta mengalirkan kepedulian dan doa tulus dari bangsa Indonesia.
 
"Kapal Kemanusiaan Palestina adalah pemersatu bangsa-bangsa merdeka, bangsa-bangsa berdaulat. Menjadi motor kemerdekaan Palestina. Kita yakinkan ada spirit kemerdekaan untuk Palestina dalam setiap kepal beras yang dikapalkan sampai ke sana," tegas Ahyudin, pada momen pemberangkatan Kapal Kemanusiaan Palestina tahun lalu.
 
Kita yakinkan ada spirit kemerdekaan untuk Palestina dalam setiap kepal beras yang dikapalkan sampai ke sana. (Antaranews Kaltim/Ist/ACT)
Dari sisi yang paling sederhana, semangat kemanusiaan sampai kepada para petani yang menyediakan bantuan beras Kapal Kemanusiaan Palestina.

Di Desa Panolan, Kecamatan Kedung tuban Kabupaten Blora misalnya. Januari 2018, petani di Desa Panolan menjadi pelopor ketersediaan beras bagi rakyat Palestina.
 
Ahyudin mengatakan, dari desa ke desa sekepal-sekepal beras akan dikumpulkan menjadi satu kapal.

“ACT kan buktikan dan baktikan diri atas nama bangsa Indonesia. ACT takkan biarkan bangsa ini mundur dari kesungguhan bersikap untuk membela, memperjuangkan hutang kemerdekaan Palestina,” tegas Ahyudin.

Bagi ACT, kapal Kemanusiaan Palestina adalah tentang perjalanan kemanusiaan, bentuk kepedulian konkret bangsa Indonesia untuk Palestina.

"Kapal Kemanusiaan Palestina melibatkan ikhtiar besar masyarakat Indonesia yang telah membangkitkan kepedulian global.Problematika yang ada di Palestina adalah problem kita, dan problem seluruh umat dunia," tegas Ahyudin.
 
Tahun ini, semangat kemanusiaan itu akan segera digelorakan. Misi kemanusiaan ini akan menentukan posisi bangsa Indonesia sebagai bangsa tangan di atas.
 
Bantuan Kapal Kemanusiaan tahun 2019 siap berlayar kembali menuju Palestina sebelum Ramadan tiba. (Antaranews Kaltim/Ist/ACT)
Bantuan Kapal Kemanusiaan tahun 2019 siap berlayar kembali menuju Palestina sebelum Ramadan tiba.

Awal Maret, sejumlah persiapan terus dilakukan, seperti pengurusan izin dan penyediaan komoditas yang akan dikirim sebagai bantuan pangan.

Andy Noor Faradiba dari Global Humanity Response (GHR) – ACT mengatakan, KKP diikhtiarkan berlayar pada akhir Maret atau pertengahan April, dengan jumlah bantuan yang dibawa mencapai ribuan ton.

"Sejumlah perizinan sudah diurus.Ada tiga item yang akan dikirimkan, yaitu tepung, gula, dan susu bubuk," kata Faradiba, Rabu (6/3).

Faradiba menjelaskan, saat ini timtengah memulai perizinan barang-barang agar layak masuk sesuai perizinan negara tujuan.
 
"Tiga bahan ini sudah mendapat persetujuan SNI, namun masih menunggu izin dari Palestina seperti sertifikasi layak konsumsi dan sertifikasi halal.Untuk itu perizinan masih diurus," terangnya.

Pengiriman ketiga bahan pangan itu disesuaikan dengan konsumsi pokok masyarakat Palestina.

"Konsumsi tepung gandum masyarakat Palestina tinggi.Mereka, terutama masyarakat di Timur Tengah, juga banyak mengonsumsi gula.Sedangkan susu untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di sana," jelas Faradiba.
 
Pada 2017, Biro Statistik Palestina (PCBS) menunjukkan data pengeluaran konsumsi perbulan rumah tangga di Palestina mencapai 43,6 dinar Yordania untuk roti dan sereal.

Pengeluaran itu kedua terbesar setelah biaya untuk membeli daging, yakni 69,2 dinar Yordania. Data tahun 2005 yang dikeluarkan PCBS juga menunjukkan kuantitas masyarakat Palestina dalam mengonsumsi tepung-tepungan.

Masyarakat Palestina mengonsumsi lebih dari 100 ribu kilogram tepung termasuk produk turunannya perbulan. Sementara, konsumsi susu cair lebih dari 10 ribu liter perbulan.

Faradiba juga menjelaskan, bagi ACT pemberangkatan KKP bukan sekedar mengantarkan bantuan pangan, namun juga mengajak sejumlah elemen lain untuk memberikan kontribusi bantuan kemanusiaan, salah satunya petani tebu.

"Gula yang akan dikirimkan kami peroleh dari petani tebu di Blora. Dengan kata lain, selain membantu Palestina, kita juga turut memberdayakan petani tebu lokal," ujarnya.

Rencana keberangkatan Kapal Kemanusiaan Palestina kedua ini menarik banyak perhatian, termasuk Ketua Umum Pimpinan Pusat Syarikat Islam Hamdan Zoelva.
 
Saat Hamdan menyambangi kantor ACT pada Rabu (13/3), Dia Menyampaikan dukungan atas kesiapan berlayarnya Kapal Kemanusiaan untuk Palestina.

"Datangnya kapal bantuan dari bangsa Indonesia melalui ACT ini akan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Palestina," ungkap Hamdan.
 
Hamdan menambahkan, SI sebagai salah satu organisasi tertua di Indonesia akan turut serta dalam proses pengiriman bantuan Palestina ini.

Dia berharap, bantuan untuk Palestina ini dapat menjadi peringan beban negara yang sedang diblokade itu.

Tak hanya itu, Hamdan juga menyampaikan rasa prihatinnya atas penutupan Kompleks Masjid Al-Aqsa pada Selasa (12/3) malam.

Umat Islam yang ingin menunaikan ibadah diusir paksa oleh petugas keamanan Israel.

 
Konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel terus terjadi hingga hari ini. (Antaranews Kaltim/Ist/ACT)


Perlu diketahui, konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel terus terjadi hingga hari ini. Hal tersebut berdampak pada terpuruknya kualitas hidup di Palestina.

Dari laporan sejumlah ulama Palestina yang datang ke kantor ACT di Jakarta beberapa waktu lalu, hanya 3 persen air yang masih dapat dikonsumsi manusia, sisanya tercemar. Pun dengan listrik yang hanya mengalir empat jam dalam sehari serta pembatasan ibadah di Yerusalem. (AksiCepatTanggap)

Pewarta: AHM

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019