Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Januari 2019 tercatat sebanyak 146 orang, terjadi penurunan 70 kunjungan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebanyak 216 kunjungan.

 

"Sementara itu, jumlah wisman pada Januari 2019 mengalami penurunan 107 orang jika dibandingkan dengan Januari 2018 yang mencapai 253 wisman," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, Atqo Mardiyanto di Samarinda.

Dilihat berdasarkan asal negara, maka wisman yang berkunjung ke Kaltim pada Januari 2019 jumlah terbanyak dilakukan oleh wisatawan asal Singapura, Australia, dan India.

Ketiga negara tersebut peranannya mencapai 51,37 persen terhadap total kunjungan pada Januari 2019. Rinciannya dalah wisman dari Singapura sebanyak 37 orang, dari Austalia ada 24 orang, dan wisman dari India tercatat ada 14 orang.

Secara kumulatif, lanjutnya, selama periode Januari 2018 hingga Januari 2019, maka wisman yang berkunjung ke Provinsi Kaltim mencapai 2.804 kunjungan.

Sejumlah objek wisata yang tersebar pada 10 kabupaten/kota di Provinsi Kaltim memang cukup beragam dan unik, sehingga kondisi inilah yang menyebabkan banyak wisman tertarik ke Kaltim, walau harus diakui bahwa tidak semua orang asing yang ke Kaltim memiliki orientasi berwisata.

Sejumlah objek wisata menarik yang ada di Kaltim itu antara lain Pulau Derawan dan Pulau Maratua di Kabupaten Berau yang terkenal dengan wisata baharainya, kemudian di Kabupaten Mahakam Ulu yang lebih menonjol dengan wisata budayanya karena penduduknya didominasi oleh etnik Dayak.

Ia melanjutkan, kunjungan wisman selama Januari 2018 hingga Januari 2019 yang mencapai 2.804 itu, jumlah kunjungan tertinggi terjadi pada Oktober yang mencapai 340 orang, disusul bulan Juli dengan jumlah 318 orang.

"Kemudian pada April tercatat ada 274 kunjungan, Januari 2018 terdapat 253 kunjugan, dan Maret tercatat ada 248 kunjugan. Sedangkan jumlah kunjungan paling sedikit terjadi pada Agustus yang hanya ada 94 wisman," ucap Atqo.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019