Anggota DPRD Kalimantan Timur, Ismail menilai keberhasilan timnas U-22 Indonesia merebut gelar juara Piala AFF 2019 tidak lepas dari semangat nasionalisme yang tinggi yang ditunjukan oleh skuad garuda muda untuk berprestasi di level Internasional.
"Tentunya kami memberikan apresiasi yang tinggi bagi skuad muda garuda, karena dari awal kita tahu bahwa perjuangan mereka sangatlah berat, mulai dari persiapan yang minim hingga dukungan financial yang katanya terlambat, namun faktanya mereka tetap menunjukan semangat yang tinggi hingga perjuangan terakhir di laga final," kata Ismail kepada awak media di Samarinda.
Ismail menilai prestasi skuad muda garuda ini adalah bentuk pembelajaran yang nyata bagi organisasi sepak bola nasional agar segera berbenah dan memperbaiki diri.
"Dalam kondisi PSSI yang lagi diterpa banyak masalah saja, timnas bisa juara, apa jadinya bila PSSI berubah jadi baik dan lebih profesional, mungkin timnas bisa berprestasi di level yang lebih tinggi semisal tingkat Asia bahkan mungkin juga untuk Piala Dunia," kata politisi Partai NasDem itu.
Sebagai politisi, Ismail mengaku sangat mengemari olahraga sepak bola, hal itu dibuktikannya dengan selalu hadir menyaksikan sejumlah pertandingan di Liga Indonesia.
"Tim favorit saya untuk lokal PSM, tapi kalau timnas main saya selalu menyaksikan dan selalu memberi suport pada timnas," tegas Ismail.
Ismail berharap persoalan di tubuh PSSI bisa segera terselesaikan, sehingga bakat terpendam anak bangsa yang gemar olahraga sepak bola tetap tersalurkan dengan semestinya.
"Kami rindu prestasi timnas Indonesia, semoga kedepan bakal semakin baik dan bisa bersaing di level dunia," tegas Ismail.
Sementara itu tokoh sepak bola Kalimantan Timur, Harbiansyah Hanafiah mengharapkan potensi skuad muda garuda ini tetap menjadi perhatian serius induk olahraga sepak bola nasional.
"Saya berharap bakat juara dari anak- anak muda ini tetap bisa disalurkan dengan baik, jangan sampai di era mendatang justru potensinya makin meredup, ini tugas dan tantangan bagi PSSI ," tegas Harbiansyah.
Editor : Abdul Hakim Muhiddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019