Penajam, (Antaranews Kaltim) - Setelah menunggu bertahun-tahun, 51 tenaga honorer kategori dua atau K2 Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang dinyatakan lulus calon pegawai negeri sipil pada 2013 akhirnya menerima SK pengangkatan sebagai CPNS dari bupati setempat.
Sejumlah tenaga honorer K2 yang ditemui di Penajam mengaku senang dan puas karena surat keputusan (SK) pengangkatan sebagai CPNS yang ditunggu-tunggu selama bertahun-tahun, akhirnya diterima.
"Begitu lama kami nanti-nantikan akhirnya SK pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) terbit juga," ucap Sismiyanti, salah satu tenaga honorer K2 yang menerima SK pengangkatan sebagai CPNS.
Lebih kurang enam tahun para tenaga honorer K2 tersebut menunggu penerbitan dan penyerahan SK pengangkatan, setelah mereka dinyatakan lulus CPNS pada 2013.
"Kami lega karena perjuangan dengan menempuh jalur hukum di pertengahan 2017, akhirnya diganjar SK pengangkatan," kata Sismiyanti.
Kendati memiliki sisa masa kerja hanya sekitar lima tahun Sismiyanti menyatakan, tetap semangat mengajar di sekolah dasar tempat dirinya ditempatkan bekerja.
Puluhan honorer K2 yang dinyatakan lulus CPNS 2013 itu menunggu SK pengangkatan selama bertahun-tahun, sehingga menempuh jalur hukum dengan mengajukan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN Samarinda.
Saat itu, Bupati Penajam Paser Utara masih dijabat Yusran Aspar tidak menandatangani SK pengangkatan para tenaga honorer K2 yang dinyatakan lulus CPNS 2013 tersebut dengan berbagai alasan.
Para tenaga honorer K2 itu memenangkan gugutan melawan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, hingga tingkat kasasi di Mahkamah Agung menyangkut pengangkatan sebagai CPNS.
Sedkitinya 51 tenaga honorer K2 yang dinyatakan lulus CPNS 2013 menerima SK pengangkatan sebagai CPNS dari Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud pada Selasa (19/2), di mana 40 orang di antaranya merupakan tenaga pendidik atau guru di tingkat sekolah dasar.
"Kami berpesan agar pegawai yang baru diangkat itu segera menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta bekerja keras mewujudkan Kabupaten Penajam Paser Utara yang lebih maju, modern, dan religius," ujar Abdul Gafur Mas'ud ketika dihubungi terpisah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
Sejumlah tenaga honorer K2 yang ditemui di Penajam mengaku senang dan puas karena surat keputusan (SK) pengangkatan sebagai CPNS yang ditunggu-tunggu selama bertahun-tahun, akhirnya diterima.
"Begitu lama kami nanti-nantikan akhirnya SK pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) terbit juga," ucap Sismiyanti, salah satu tenaga honorer K2 yang menerima SK pengangkatan sebagai CPNS.
Lebih kurang enam tahun para tenaga honorer K2 tersebut menunggu penerbitan dan penyerahan SK pengangkatan, setelah mereka dinyatakan lulus CPNS pada 2013.
"Kami lega karena perjuangan dengan menempuh jalur hukum di pertengahan 2017, akhirnya diganjar SK pengangkatan," kata Sismiyanti.
Kendati memiliki sisa masa kerja hanya sekitar lima tahun Sismiyanti menyatakan, tetap semangat mengajar di sekolah dasar tempat dirinya ditempatkan bekerja.
Puluhan honorer K2 yang dinyatakan lulus CPNS 2013 itu menunggu SK pengangkatan selama bertahun-tahun, sehingga menempuh jalur hukum dengan mengajukan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN Samarinda.
Saat itu, Bupati Penajam Paser Utara masih dijabat Yusran Aspar tidak menandatangani SK pengangkatan para tenaga honorer K2 yang dinyatakan lulus CPNS 2013 tersebut dengan berbagai alasan.
Para tenaga honorer K2 itu memenangkan gugutan melawan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, hingga tingkat kasasi di Mahkamah Agung menyangkut pengangkatan sebagai CPNS.
Sedkitinya 51 tenaga honorer K2 yang dinyatakan lulus CPNS 2013 menerima SK pengangkatan sebagai CPNS dari Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud pada Selasa (19/2), di mana 40 orang di antaranya merupakan tenaga pendidik atau guru di tingkat sekolah dasar.
"Kami berpesan agar pegawai yang baru diangkat itu segera menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta bekerja keras mewujudkan Kabupaten Penajam Paser Utara yang lebih maju, modern, dan religius," ujar Abdul Gafur Mas'ud ketika dihubungi terpisah.
Editor : Abdul Hakim Muhiddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019