Matalibaq, (Antaranews Kaltim) - Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh berbaur dengan masyarakat dalam melakukan Tari Hudoq yang dilakukan di Lamin Adat Kampung Matalibaq, Kecamatan Long Hubung, terkait upacara adat menjelang panen padi.
   

"Budaya Hudoq di Matalibaq digelar menjelang masa panen padi. Hudoq merupakan ritual ucapan syukur karena tanaman padi sudah siap dipanen," ujar anggota Lembaga Adat Matalibaq Bidang Hukum, Adat dan Kelembagaan, Mikail Hilah ditemui di sela upacara penyambutan bupati dan rombongan di Matalibaq, Jumat.
   
Prosesi upacara penyambutan kedatangan bupati dan rombongan dimulai ketika bupati turun dari speedboat, dilanjutkan setelah naik dari tangga titian. Kemudian dari lembaga adat memakaikan tapung (semacam topi adat) khas Matalibaq ke kepala bupati dan istri, dibarengi dengan pembacaan mantra dan ucapan selamat datang.
   
Selanjutnya, bupati beserta istri dan rombongan naik ke lamin adat guna menari Hudoq Kawit bersama masyarakat setempat. Tampak mereka beberapa kali menari dengan hentakan kaki khas hudoq sambil beberapa kali memutari ruang lamin.
 

Hudoq Kawit yang digelar di Kampung Matalibaq, Long Hubung, Mahakam Ulu (Antaranews Kaltim/M.Ghofar)

  
Menurut Mikail, dalam adat dan budaya di Kampung Matalibaq, dalam satu siklus kalender musim melaksanakan beberapa kegiatan seperti menanam padi (menugal) atau masyarakat setempat menyebutnya Lali Ugan, yakni pelaksanaannya dimulai dengan ritual adat pembersihan kampung (ngaping uma).
   
Kegiatan menugal dilakukan dengan cara gotong-royong yang dilaksanakan pada September hingga Oktober dengan pelaksanaan berlangsung selama 2 x 7 hari.
  
Ritual adat lainnya adalah Hudoq yang digelar menjelang masa panen padi (Lali Pakaian). Selama pelaksanaan Hudoq, seluruh masyarakat tidak diperkenankan melakukan pekerjaan selama 10 hari. Hal ini dimaksudkan agar ritual tersebut tidak terganggu oleh kegiatan lain. Bila ini dilanggar, maka pelanggar akan kena denda.
   
Hudoq, lanjutnya, terdiri dari berbagai jenis, antara lain Hudoq Apah. Sang Hudoq dan tariannya untuk malam hari dan yang puncaknya pada Hudoq Kawit. Dalam hal ini, masyarakat beserta tamu tidak boleh meninggalkan kampung sampai ritual Hudoq Kawit selesai dan kawit disimpan pada tempatnya.
   
"Pada malam dan siang hari diisi berbagai jenis Hudoq. Untuk siang, puncaknya pada Hudoq Kalang (Hipui Hudoq) dan ditambah berbagai Hudoq Pada, yaitu Hudoq yang pernah digelar pada hari sebelumnya," ucap Mikail.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019