Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Aula Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AM Parikesit Tenggarong digunakan untuk menampung pasien korban runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara yang mengalami luka-luka dan terus berdatangan di rumah sakit tersebut.
"Tadinya pasien yang baru datang dirawat di Instalasi Gawat Darurat namun karena sudah penuh dan ruang rawat inap juga penuh pasien lainnya, terpaksa korban dirawat di aula yang biasa kami gunakan untuk rapat atau pertemuan," ujar Direktur RSUD AM Parikesit Teguh Widodo saat ditemui sedang sibuk ikut membantu menangani pasien, Minggu dinihari.
Bahkan Teguh Widodo harus turun langsung bersama petugas medis medis untuk membantu menangani korban kecelakaan tersebut.
Hingga berita ini dibuat para tim penyelamat yang terdiri dari Tim SAR, Satpol PP, TNI dan Polri yang dibantu warga telah menemukan 37 korban. 4 di antaranya meninggal dunia, 28 dirawat di RSUD AM Parikesit dan 2 di klinik Bina Centra Tenggarong dan 3 di rawat di RS A Wahab Sjahranie Samarinda.
Sementara asisten IV Setkab Kukar H Bahrul pada Sabtu (26/11) malam juga menjenguk kediaman korban meninggal di antaranya yaitu Agus Setiawan (25) dan M Fairuz (22) di Jl Danau Aji Tenggarong.
Kedua korban ini letak rumahnya bersebelahan. Keduanya juga bersahabat, mereka mengalami naas saat berboncengan menggunakan sepeda motor dari Samarinda hendak pulang ke Tenggarong.
Pada kesempatan itu H Bahrul mengucapkan turut berduka dan menyerahkan sejumlah uang duka dari Pemkab Kukar untuk biaya penguburan jenazah.
Pada Sabtu sekitar pukul 16.30 Wita, Jembatan Kutai Kartanegara runtuh dan saat kejadian dikabarkan kondisi lalu lintas cukup ramai oleh mobil dan kendaraan yang melintas.
Jembatan Kukar adalah jembatan yang melintas di atas sungai Mahakam. Bentang bebasnya, atau area yang tergantung tanpa penyangga mencapai 270 meter dari total panjang jembatan sekitar 710 meter.
Jembatan yang diresmikan pada 2001 tersebut merupakan sarana penghubung utama Kota Samarinda dengan Kecamatan Tenggarong Seberang, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Jembatan ini dibangun menyerupai Jembatan Golden Gate di San Fransisco, Amerika Serikat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011
"Tadinya pasien yang baru datang dirawat di Instalasi Gawat Darurat namun karena sudah penuh dan ruang rawat inap juga penuh pasien lainnya, terpaksa korban dirawat di aula yang biasa kami gunakan untuk rapat atau pertemuan," ujar Direktur RSUD AM Parikesit Teguh Widodo saat ditemui sedang sibuk ikut membantu menangani pasien, Minggu dinihari.
Bahkan Teguh Widodo harus turun langsung bersama petugas medis medis untuk membantu menangani korban kecelakaan tersebut.
Hingga berita ini dibuat para tim penyelamat yang terdiri dari Tim SAR, Satpol PP, TNI dan Polri yang dibantu warga telah menemukan 37 korban. 4 di antaranya meninggal dunia, 28 dirawat di RSUD AM Parikesit dan 2 di klinik Bina Centra Tenggarong dan 3 di rawat di RS A Wahab Sjahranie Samarinda.
Sementara asisten IV Setkab Kukar H Bahrul pada Sabtu (26/11) malam juga menjenguk kediaman korban meninggal di antaranya yaitu Agus Setiawan (25) dan M Fairuz (22) di Jl Danau Aji Tenggarong.
Kedua korban ini letak rumahnya bersebelahan. Keduanya juga bersahabat, mereka mengalami naas saat berboncengan menggunakan sepeda motor dari Samarinda hendak pulang ke Tenggarong.
Pada kesempatan itu H Bahrul mengucapkan turut berduka dan menyerahkan sejumlah uang duka dari Pemkab Kukar untuk biaya penguburan jenazah.
Pada Sabtu sekitar pukul 16.30 Wita, Jembatan Kutai Kartanegara runtuh dan saat kejadian dikabarkan kondisi lalu lintas cukup ramai oleh mobil dan kendaraan yang melintas.
Jembatan Kukar adalah jembatan yang melintas di atas sungai Mahakam. Bentang bebasnya, atau area yang tergantung tanpa penyangga mencapai 270 meter dari total panjang jembatan sekitar 710 meter.
Jembatan yang diresmikan pada 2001 tersebut merupakan sarana penghubung utama Kota Samarinda dengan Kecamatan Tenggarong Seberang, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Jembatan ini dibangun menyerupai Jembatan Golden Gate di San Fransisco, Amerika Serikat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011