Samarinda (Antaranews Kaltim) - Kepolisian Sektor Sungai Kunjang, Samarinda, belum bisa memastikan penyebab kebakaran yang menewaskan tujuh orang di Jalan Jakarta, Perum Korpri, Blok CK, RT 66, Sungai Kunjang, Selasa dini hari.

Kapolsek Sungai Kunjang Kompol I Gede Suardana kepada awak media di Samarinda, Selasa, menjelaskan, pihaknya masih menunggu kedatangan tim Laboratorium Forensik dari Mabes Polri guna memastikan asal kobaran api.

Namun demikian, petugas di lapangan telah melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian dan?memasang garis polisi.

"Kami sudah pasang garis polisi, agar tidak ada yang masuk ke dalam," jelasnya.

Untuk mencari data pendukung, kata Gede, pihaknya telah meminta keterangan dari empat orang saksi terkait yang mengetahui kejadian tersebut.

"Empat saksi sudah kita mintai keterangan, termasuk mengumpulkan data tentang korban serta kejadiannya," ungkapnya.

Ia mengaku belum dapat memastikan kapan Tim Labfor Mabes Polri tiba di Samarinda guna melakukan penyelidikan.

"Kami berharap secepatnya datang, dan segera bisa mengungkap peristiwa yang terjadi," katanya.

"Kami belum bisa beri kesimpulan, apakah benar terjadi korsleting listrik atau hal lain, namun memang kita lihat di ruang depan rumah ada perangkat elektronik, di situ ada komputer, kipas dan alat elektronik lainnya. Sudah kita beri tanda," tegasnya.

Peristiwa kebakaran yang terjadi di Jalan Jakarta, Perum Korpri, Blok CK, RT 66, Nomor 4, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang terjadi Selasa (18/12) sekitar pukul 04:10 Wita yang menewaskan tujuh korban tewas.

Korban meninggal dunia adalah Andi Ibrahim Bayu (42), Sri Rahayu Panjaitan (40), Alvira Putri Ananda (14), Muhammad Rafli (12), Elhamsyah Arsyad (49), Ernawati Panjaitan (45) dan Ilda Safira Putri (8). (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018