Ujoh Bilang (Antaranews Kaltim) - Sebanyak 2.000 Penari Hudoq dalam Festival Hudoq di Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur, siap memecahkan rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) yang akan digelar pada 23-27 Oktober 2018.
"Jumlah penari sebanyak 2.000 orang ini kami yakini tercapai, bahkan bisa lebih karena mereka akan datang dari berbagai kampung yang tersebar di lima kecamatan di Mahakam Ulu (Mahulu),"ujar Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahgara Kabupaten Mahulu Kristina Tening di Ujoh Bilang, Senin.
Festival ini merupakan gelaran pertama yang dimasukkan dalam kalender kegiatan kepariwisataan di Mahulu dan sudah disetujui oleh Kementerian Pariwsata, sehingga di tahun-tahun mendatang juga akan digelar festival yang sama di kisaran Oktober.
Ia juga mengatakan bahwa tradisi tari hudoq ini merupakan warisan turun temurun sejak zaman nenek moyang yang digelar saat musim tanam padi (nugal) bagi suku Dayak Bahau.
Maksud sajian tari ini adalah memohon kepada yang Maha Kuasa agar padi yang ditanam tidak diganggu oleh berbagai jenis hama, sehingga menghasilkan bulir padi padat dan memperoleh panen yang melimpah.
Ia melanjutkan, selain membuat rekor Muri untuk Tari Hudoq terbanyak, dalam kegiatan itu juga dirangkai berbagai lomba seperti peragaan busana, olahraga tradisional dan lomba memasak makanan khas Mahulu.
Dalam Festival Hudoq ini, lanjutnya, juga akan dimeriahkan malam pagelaraan seni berupa penampilan musisi Uyau Moris yang piawai memainkan alat musik sampe. Malam pagelaran seni juga akan dimeriahkan oleh Jazz Music Performance.
Festival ini akan dipusatkan di Ibu kota Kabupaten Mahulu, tepatnya di Balai Peretemuan Umum dan Lapangan Kampung Ujuh Bilang, Kecamatan Long Bagun yang lokasinya berdampingan.
Meski berbentuk festival budaya, lanjutnya, namun untuk kegiatan adat sebelum dimulainya Festival Hudoq tetap dilaksanakan, yakni berdoa guna meminta keselamatan bagi tamu dan peserta.
"Ringkasan kegiatannya, panitia menyiapkan pondok tradisional pada 23 Oktober, tanggal 24 nugal bersama, tanggal 25 semua kontingen kumpul di Kampung Long Bagun kemudian pecahkan rekor Muri di Ujoh Bilang, tanggal 26 digelar berbagai lomba, tanggal 27 lanjutan lomba disambung malam penutupan,"
ucap Tening. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
"Jumlah penari sebanyak 2.000 orang ini kami yakini tercapai, bahkan bisa lebih karena mereka akan datang dari berbagai kampung yang tersebar di lima kecamatan di Mahakam Ulu (Mahulu),"ujar Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahgara Kabupaten Mahulu Kristina Tening di Ujoh Bilang, Senin.
Festival ini merupakan gelaran pertama yang dimasukkan dalam kalender kegiatan kepariwisataan di Mahulu dan sudah disetujui oleh Kementerian Pariwsata, sehingga di tahun-tahun mendatang juga akan digelar festival yang sama di kisaran Oktober.
Ia juga mengatakan bahwa tradisi tari hudoq ini merupakan warisan turun temurun sejak zaman nenek moyang yang digelar saat musim tanam padi (nugal) bagi suku Dayak Bahau.
Maksud sajian tari ini adalah memohon kepada yang Maha Kuasa agar padi yang ditanam tidak diganggu oleh berbagai jenis hama, sehingga menghasilkan bulir padi padat dan memperoleh panen yang melimpah.
Ia melanjutkan, selain membuat rekor Muri untuk Tari Hudoq terbanyak, dalam kegiatan itu juga dirangkai berbagai lomba seperti peragaan busana, olahraga tradisional dan lomba memasak makanan khas Mahulu.
Dalam Festival Hudoq ini, lanjutnya, juga akan dimeriahkan malam pagelaraan seni berupa penampilan musisi Uyau Moris yang piawai memainkan alat musik sampe. Malam pagelaran seni juga akan dimeriahkan oleh Jazz Music Performance.
Festival ini akan dipusatkan di Ibu kota Kabupaten Mahulu, tepatnya di Balai Peretemuan Umum dan Lapangan Kampung Ujuh Bilang, Kecamatan Long Bagun yang lokasinya berdampingan.
Meski berbentuk festival budaya, lanjutnya, namun untuk kegiatan adat sebelum dimulainya Festival Hudoq tetap dilaksanakan, yakni berdoa guna meminta keselamatan bagi tamu dan peserta.
"Ringkasan kegiatannya, panitia menyiapkan pondok tradisional pada 23 Oktober, tanggal 24 nugal bersama, tanggal 25 semua kontingen kumpul di Kampung Long Bagun kemudian pecahkan rekor Muri di Ujoh Bilang, tanggal 26 digelar berbagai lomba, tanggal 27 lanjutan lomba disambung malam penutupan,"
ucap Tening. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018