Penajam (Antaranews Kaltim) - Belasan hektare lahan gambut di Penajam terbakar, kata Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Nurlaila.

"Selama satu pekan terakhir, empat kali melakukan pemadaman lahan gambut yang terbakar di wilayah Penajam Paser Utara dengan luas mencapai sekisar 14 hektare," ungkap Nurlaila ketika diemui Antara di Penajam, Rabu.

Kebakaran lahan gambut tersebut terjadi di wilayah kilometer 3 dan di sekitar Bendungan Lawe-Lawe seluas 2 hektare, serta 7 hektare lahan gambut di kilometer 11 Lawe-Lawe.

Pada Minggu (14/8), lanjut Nurlaila, juga terjadi kebakaran lahan gambut di Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam, dengan luasan mencapai 5 hektare.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuka atau membersihkan lahan dengan cara dibakar, terutama pada saat musim kemarau.

Untuk memadamkan kebakaran lahan gambut cukup sulit karena api berada di dasar gambut sehingga tidak terlihat. Bahkan, lokasi lahan gambut tidak bisa dijangkau kendaraan sehingga cukup sulit untuk melakukan pemadaman.

"Tiupan angin yang cukup kencang juga menyulitkan pemadaman, tapi petugas harus cepat melakukan pemadaman," ujar Nurlaila.

Namun, ia belum bisa memastikan penyebab dari kebakaran lahan gambut yang tersebar di wilayah Penajam Paser Utara tersebut karena masih dalam proses penyelidikan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara juga meminta kepada perusahaan perkebunan maupun kehutanan di daerah itu tidak melakukan pembakaran lahan.

BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara memetakan sedikitnya 500 hektare lahan gambut yang berada di wilayah Kecamatan Penajam rawan terbakar pada saat musim kemarau. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018