Balikpapan (Antaranews Kaltim) -  Sebanyak 23 siswa sekolah menengah atas dari delapan kabupaten dan kota di Bali yang menjadi peserta program Siswa Mengenal Nusantara melakukan kunjungan ke Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Kami melakukan pertukaran. Siswa asal Bali ke Kaltim, kemudian siswa asal Kaltim ke Bali," kata General Manager Community Development Program PT Jasa Marga (Persero) Tbk Prihandayani di Balikpapan, Senin malam.

Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) merupakan satu dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan badan usaha milik negara (BUMN) untuk memeringati ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia setiap tahunnya sejak 2015.

Mereka tiba dengan penerbangan sore dari Denpasar dan sebagian terlihat masih tampak lelah.

"Ini perjalanan pertama saya ke luar Bali. Baru lihat bandara dan hotel. Bandaranya bagus sekali," kata I Kadek Jaya Wiguna, siswa SMK Negeri 1 Bangli.

Para siswa Bali akan mengunjungi sejumlah tempat di Balikpapan dan Samarinda sampai 20 Agustus mendatang. Setiap hari setidaknya ada 10 kegiatan dari bangun pagi hingga waktu tidur malam.

"Jadwalnya penuh pokoknya. Kami ingin mereka mengalami dan melihat sebanyak mungkin. Apalagi mereka juga kami wajibkan menulis catatan harian atau diary," kata Prihandayani.

Setiap hari mereka akan berkunjung di sejumlah tempat. Misalnya, pada Selasa (14/8), akan berkunjung ke SMAN 1 Balikpapan, kampus Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dan juga Universitas Balikpapan, termasuk meninjau proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda yang dikerjakan PT Jasa Marga.

"Hehehe, kayak pejabat saja, meninjau proyek," kata Luh Candra Dewi, siswa SMKN Bali Mandara, Singaraja.

Pada hari-hari berikutnya, mereka akan berkunjung ke markas militer, yaitu salah satu satuan di Kodam VI Mulawarman untuk belajar bela negara, kemudian ke Perpustakaan Kota Balikpapan untuk acara bedah buku, dan belajar langsung konservasi alam di Mangrove Center, Graha Indah.

Selain itu, para peserta SMN juga diajak melihat Beruang Madu (Helarctos malayanus) di Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) di Karang Joang.

"Mereka juga akan belajar tarian tradisional Kaltim dan berkunjung ke Desa Budaya Pampang di Samarinda," beber Prihandayani.

Di Balikpapan, para siswa asal Bali itu menginap di keluarga angkat di lingkungan Jalan Meratus Baru dan Telaga Sari III, di Kelurahan Gunung Sari Ilir, Balikpapan Kota. Mereka ditampung oleh tujuh keluarga angkat.

"Kami ingin mereka benar-benar mengalami keseharian masyarakat Balikpapan, masyarakat Kaltim, baik keluarga modern di kota maupun keluarga asli tradisional di Desa Budaya Pampang itu, imbuh Prihandayani. ((*)

 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018