Ujoh Bilang (Antaranews Kaltim) - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Mahakam Ulu mengingatkan semua petinggi bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBKam) 2018 Rp159,95 miliar untuk kepentingan umum. 

"APBKam tahun 2018 yang totalnya mencapai Rp159,95 miliar bagi 50 kampung itu penggunaannya untuk kepentingan umum, bukan untuk kelompok, maka harus digunakan tepat sasaran demi kemajuan kampung," ujar Kepala DPMK Kabupaten Mahulu S Lawing Nilas di Ujoh Bilang,Kamis.

 Anggaran sebesar itu jika dibagi rata untuk 50 kampung, maka akan diperoleh Rp3,1 miliar per kampung, namun pembagiannya bukan disamaratakan, tetapi berdasarkan luas kampung, letak geografis, jumlah penduduk, dan tingkat kemiskinan sehingga nilainya di kisaran Rp2,5-4 miliar per kampung.

Ia minta kepada semua petinggi di Mahulu, termasuk 19 petinggi terpilih yang dilakukan pemilihan pada Juli 2018, selalu memegang prinsip bahwa dalam menggunakan APBKam harus melalui proses musyawarah bersama warga, sehingga dalam pembangunan maupun pemberdayaan benar-benar berdasarkan atas keinginan bersama warga.

 APBKam tahun 2018 yang sebesar itu berasal dari tiga sumber, yakni dari APBD Kabupaten Mahulu baik berupa alokasi dana kampung (ADK) maupun bantuan keuangan (Bankeu) senilai Rp103,59 miliar, kemudian dari APBN berupa dana desa (DD) senilai Rp56,36 miliar.

"Saat ini ADK dan DD tahap 1 sudah terserap, kemudian DD tahap 2 dan Bankeu sebagian sudah cair dan terserap. Masih ada ADK tahap 2 dan DD tahap 3 yang masih menunggu, sehingga masih ada kesempatan menggunakan anggaran ini demi mempercepat kemajuan kampung," katanya.

Ia juga menyarankan kepada petinggi terpilih untuk merangkul calon petinggi yang tidak terpilih. Tujuannya adalah agar bisa berasam-sama membangun kampung lebih baik, bahkan kalau perlu kampung harus maju dan mandiri.

Mantan Camat Long Bagun ini menyarankan agar APBKam lebih banyak digunakan untuk pembangunan dan pemberdayaan yang mengarah pada penggalian potensi ekonomi lokal, sehingga melalui ini akan tergali tiap sumber daya yang ada demi pengembangan ekonomi kerakyatan.

"Banyak potensi masing-masing kampung di Mahulu yang bisa digali, seperti dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan subsektor lain yang memiliki peluang. Anggaran sudah ada, jadi tinggal kemauan dan kreativitas warga bersama petinggi untuk memajukan kampung," tutur Lawing.(*)


 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018