Balikpapan (Antaranews Kaltim) - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI menambah pasokan bahan bakar minyak dan elpiji untuk seluruh wilayah Kalimantan sebagai antisipasi meningkatnya permintaan dari konsumen menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1439 Hijiriyah.

"Kami tambah rata-rata 15 persen untuk BBM di setiap daerah dan 7 persen untuk elpiji," kata General Manager Pertamina MOR VI Made Adi Putra di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat.

Pertamina MOR VI menangani distribusi BBM dan elpiji untuk seluruh Kalimantan atau mengirim BBM dan elpiji ke lima provinsi hingga jauh ke pelosok.

Untuk itu, Pertamina MOR VI minta setiap distributor BBM dan elpiji di seluruh Kalimantan juga menyiapkan stok dengan memesan (delivery order atau DO) volume BBM atau elpiji dua kali lebih banyak dari biasanya.

"Jangan sampai kehabisan stok," tegas Made.

Menurut Made, pengalaman Pertamina dari Ramadhan dan Idul Fitri tahun-tahun sebelumnya, kenaikan konsumsi BBM jenis premium, pertamax dan pertalite terjadi menjelang dan saat Idul Fitri.

Sebelumnya menjelang Idul Fitri juga terjadi kenaikan konsumsi elpiji, tetapi sebaliknya BBM gasoil seperti solar dan dexlite akan turun konsumsinya.

Khusus untuk wilayah Kalimantan Timur disedikan premium sekitar 811.000 liter atau lebih banyak 13 persen dari rata-rata konsumsi harian di luar Ramadhan.

"Untuk pertamax dan pertalite kami perkirakan kenaikannya tidak signifikan, sekitar 3 persen. Tapi, turunnya solar dan dexlite bisa sampai 14 persen dari rata-rata konsumsi harian sekitar 428 kiloliter (KL) untuk solar dan 2 KL untuk dexlite," papar Made.

Konsumsi premium, pertamax atau pertalite meningkat karena mobilitas masyarakat menggunakan kendaraan yang bertambah hingga ke fenomena mudik lebaran, termasuk penggunaan avtur atau bahan bakar pesawat terbang.

"Kan biasanya ada tambahan penerbangan dari maskapai untuk angkutan mudik," kata Made.

Untuk itu, pasokan avtur ditambah 10 persen menjadi 386.000 liter menjelang dan sesudah Idul Fitri.

Penggunaan elpiji meningkat sebab kebiasaan membuat masakan khusus berbuka atau sahur hingga tradisi memasak menu ketupat atau menu spesial lainnya selama Idul Fitri.

Konsumsi elpiji 3 kilogram diperkirakan naik 11 persen atau 362 metrik ton (MT) per hari jika dibandingkan dengan rata-rata konsumsi normal.

Ada juga perhitungan untuk elpiji nonsubsidi yang diprediksi mengalami peningkatan hingga 12 persen dari rata-rata konsumsi 99,28 MT per hari.

"Masyarakat tidak perlu khawatir karena pasokannya insya Allah cukup," kata Made. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018