Penajam (Antaranews Kaltim) - Perusahaan Daerah Benuo Taka menargetkan kenaikan setoran keuntungan ke kas daerah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai lebih kurang Rp1,5 miliar pada 2018, seiring adanya potensi pendapatan baru yang diproyeksikan mampu meningkatkan kinerja perusahaan.
"Peningkatan setoran keuntungan itu akan didukung hak daerah atas kepemilikan saham 10 persen di Chevron Indonesie Company setelah kontrak kerjanya berakhir pada 28 Oktober 2018. Untuk pengelolaan saham itu akan ditangani PT Yakin Benuo Taka Energi selaku anak perusahaan," kata Direktur Utama Perusda Benuo Taka Kabupaten Penajam Paser Utara Wahdiat Algazali dihubungi di Penajam, Rabu.
Wahdiat mengemukakan hal itu menanggapi hasil evaluasi Pemkab Penajam Paser Utara terkait kinerja perusahaan yang dipimpinnya pada 2017.
Tahun lalu, perusahaan daerah ini hanya mampu memberikan kontribusi ke kas daerah sekitar Rp398 juta, dari target sebesar Rp500 juta yang dicanangkan pemerintah daerah setempat.
"Kami sudah melakukan evaluasi terkait kinerja Perusda Benuo Taka pada 2017 yang kurang maksimal," kata Ketua Dewan Pengawas Perusda Benuo Taka Kabupaten Penajam Paser Utara Tur Wahyu Sutrisno.
Pada rapat evaluasi tersebut disepakati Perusda Benuo Taka diminta meningkatkan produktivitas dan pembagian keuntungan kepada pemerintah daerah, terutama dari sektor usaha pertambangan batu bara.
"Selama beberapa tahun terakhir produktivitas perusda masih jauh dari harapan dan sudah sewajarnya harga batu bara disesuaikan dengan harga di pasaran," tambah Sutrisno.
Kendati gagal memenuhi target, Wahdiat Algazali menegaskan bahwa setoran keuntungan perusda ke kas daerah mengalami kenaikan yang cukup signifikan bahkan lebih dari dua kali lipat, dari hanya Rp158 juta pada 2016, menjadi sekitar Rp398 juta pada 2017.
Menurut ia, harga batu bara acuan yang ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebesar 92,03 dolar Amerika Serikat per ton sejak September 2017 diproyeksikan bisa mendukung peningkatan keuntungan Perusda Benuo Taka pada 2018.
"Kami optimistis mampu memberikan kontribusi lebih besar pada tahun ini," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
"Peningkatan setoran keuntungan itu akan didukung hak daerah atas kepemilikan saham 10 persen di Chevron Indonesie Company setelah kontrak kerjanya berakhir pada 28 Oktober 2018. Untuk pengelolaan saham itu akan ditangani PT Yakin Benuo Taka Energi selaku anak perusahaan," kata Direktur Utama Perusda Benuo Taka Kabupaten Penajam Paser Utara Wahdiat Algazali dihubungi di Penajam, Rabu.
Wahdiat mengemukakan hal itu menanggapi hasil evaluasi Pemkab Penajam Paser Utara terkait kinerja perusahaan yang dipimpinnya pada 2017.
Tahun lalu, perusahaan daerah ini hanya mampu memberikan kontribusi ke kas daerah sekitar Rp398 juta, dari target sebesar Rp500 juta yang dicanangkan pemerintah daerah setempat.
"Kami sudah melakukan evaluasi terkait kinerja Perusda Benuo Taka pada 2017 yang kurang maksimal," kata Ketua Dewan Pengawas Perusda Benuo Taka Kabupaten Penajam Paser Utara Tur Wahyu Sutrisno.
Pada rapat evaluasi tersebut disepakati Perusda Benuo Taka diminta meningkatkan produktivitas dan pembagian keuntungan kepada pemerintah daerah, terutama dari sektor usaha pertambangan batu bara.
"Selama beberapa tahun terakhir produktivitas perusda masih jauh dari harapan dan sudah sewajarnya harga batu bara disesuaikan dengan harga di pasaran," tambah Sutrisno.
Kendati gagal memenuhi target, Wahdiat Algazali menegaskan bahwa setoran keuntungan perusda ke kas daerah mengalami kenaikan yang cukup signifikan bahkan lebih dari dua kali lipat, dari hanya Rp158 juta pada 2016, menjadi sekitar Rp398 juta pada 2017.
Menurut ia, harga batu bara acuan yang ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebesar 92,03 dolar Amerika Serikat per ton sejak September 2017 diproyeksikan bisa mendukung peningkatan keuntungan Perusda Benuo Taka pada 2018.
"Kami optimistis mampu memberikan kontribusi lebih besar pada tahun ini," ujarnya.(*)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018