Penajam (Antaranews Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengalokasikan anggaran sekitar Rp319 juta untuk pemasangan jaringan listrik dengan menggunakan sistem token atau isi ulang pulsa pada 188 kios pedagang Pasar Induk Penajam.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Induk Penajam Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Penajam Paser Utara Usman, saat dihubungi Antara di Penajam, Rabu, mengatakan, anggaran pemasangan jaringan listrik itu diusulkan pada APBD 2018.

"Besaran anggaran yang dibutuhkan untuk pemasangan listrik itu diperkirakan Rp1,7 juta per unit (kios), jadi kalau dikali dengan 188 kios pedagang yang ada di Pasar Penajam totalnya Rp319.600.000," jelasnya.

Anggaran pemasangan listrik dengan menggunakan sistem token tersebut sudah masuk dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD 2018 Kabupaten Penajam Paser Utara.

Namun, lanjut Usman, kontraktor pelaksana masih melakukan survei sekaligus menghitung anggaran biaya pemasangannya.

Pemasangan listrik dengan sistem token di setiap kios pedagang itu dipandang perlu segera dilakukan untuk kelancaran kegiatan jual beli di Pasar Induk Penajam.

"Jadi, nantinya biaya listrik bukan lagi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, tetapi pedagang pemilik kios," tambahnya.

Rencananya pemasangan jaringan listrik Pasar Penajam yang dilakukan oleh pihak ketiga itu dikerjakan dalam dua tahap, masing-masing 75 kios lebih dulu dan 113 kios lainnya pada tahap kedua.

Pemasangan listrik sistem token di setiap kios pedagang Pasar Induk Penajam yang berlokasi di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam, itu akan mempermudah para pedagang dalam penggunaan listrik.

"Kami bersama kontraktor pelaksana, Selasa (20/3) melakukan survei lokasi untuk menghitung jumlah kios serta biaya pemasangan listrik prabayar itu," tambahnya.(*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018