Samarinda (Antaranews Kaltim) - Pelatih Borneo FC Iwan Setiawan kecewa timnya gagal melaju ke final Piala Gubernur Kaltim dan menyebut kelengahan barisan lini belakang dalam mengantisipasi pergerakan penyerang Sriwijaya FC Alberto "Beto" Goncalves menjadi salah satu penyebabnya.
"Kita sudah unggul 2-0, habis itu 2-2. Jujur saja saya sampaikan ke pemain bahwa tidak mungkin satu pemain lawan bisa melewati empat pemain kita. Berarti ini kesalahan pemain kita dalam mengawasi kekuatan individu pemain Sriwijaya," kata Iwan kepada wartawan usai pertandingan semifinal di Stadion Utama Palaran, Jumat malam.
Juara bertahan Borneo FC gagal mempertahankan gelar setelah kalah dari Sriwijaya FC melalui drama adu penalti, setelah hingga perpanjangan waktu skor imbang 3-3.
Tuan rumah sempat memimpin dua gol melalui Marlon Da Silva dan Lerby Eliandri, tetapi bomber Sriwijaya FC dengan cepat menyamakan skor menjadi 2-2 melalui aksi individunya.
Borneo sebenarnya berkesempatan menang setelah pemain pengganti Titus Bonai kembali membawa timnya unggul saat laga menyisakan 3 menit waktu normal.
Namun, kemenangan di depan mata itu buyar, setelah bola tendangan bebas Makan Konate dari luar kotak penalti gagal dihadang kiper Muhammad Ridho menjelang peluit akhir babak kedua ditiup wasit.
Iwan Setiawan mengaku timnya banyak melakukan kesalahan dan lalai mengawasi pergerakan individu pemain "Laskar Wong Kito" yang dengan bebas merangsek ke jantung pertahanan.
Baca juga: Piala Gubernur: Dramatis, Sriwijaya kalahkan Borneo FC melalui adu penalti
Raut wajah lelah dan kecewa tampak saat Marlon da Silva berjalan menuju ruang jumpa pers. Mantan pemain Mitra Kukar dan Persiba Balikpapan juga tidak banyak bicara di hadapan awak media.
"Saya sangat sedih, kecewa dengan hasil ini," tutur Marlon, singkat.
Dalam drama adu penalti yang berakhir hingga penendang kedelapan, sebanyak empat algojo Borneo FC gagal mencetak angka. Sementara dari kubu Sriwijaya FC, lima wakilnya sukses menuaikan tugas, termasuk kapten tim Hamka Hamzah yang menjadi penentu kemenangan.
"Pertandingan yang sulit dan kami belum bisa meraih hasil maksimal. Pada saat kami kalah di babak adu penalti, meskipun berat, ya harus kita terima ini," tambah Iwan Setiawan.
Dengan kekalahan ini, Borneo FC akan menghadapi Persebaya Surabaya dalam perebutan peringkat ketiga, sementara Sriwijaya FC bertemu Arema FC pada laga yang dimainkan Minggu (4/2).
Baca juga: (Update) Piala Gubernur: Sempat terseok-seok, Arema akhirnya tembus final
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
"Kita sudah unggul 2-0, habis itu 2-2. Jujur saja saya sampaikan ke pemain bahwa tidak mungkin satu pemain lawan bisa melewati empat pemain kita. Berarti ini kesalahan pemain kita dalam mengawasi kekuatan individu pemain Sriwijaya," kata Iwan kepada wartawan usai pertandingan semifinal di Stadion Utama Palaran, Jumat malam.
Juara bertahan Borneo FC gagal mempertahankan gelar setelah kalah dari Sriwijaya FC melalui drama adu penalti, setelah hingga perpanjangan waktu skor imbang 3-3.
Tuan rumah sempat memimpin dua gol melalui Marlon Da Silva dan Lerby Eliandri, tetapi bomber Sriwijaya FC dengan cepat menyamakan skor menjadi 2-2 melalui aksi individunya.
Borneo sebenarnya berkesempatan menang setelah pemain pengganti Titus Bonai kembali membawa timnya unggul saat laga menyisakan 3 menit waktu normal.
Namun, kemenangan di depan mata itu buyar, setelah bola tendangan bebas Makan Konate dari luar kotak penalti gagal dihadang kiper Muhammad Ridho menjelang peluit akhir babak kedua ditiup wasit.
Iwan Setiawan mengaku timnya banyak melakukan kesalahan dan lalai mengawasi pergerakan individu pemain "Laskar Wong Kito" yang dengan bebas merangsek ke jantung pertahanan.
Baca juga: Piala Gubernur: Dramatis, Sriwijaya kalahkan Borneo FC melalui adu penalti
Raut wajah lelah dan kecewa tampak saat Marlon da Silva berjalan menuju ruang jumpa pers. Mantan pemain Mitra Kukar dan Persiba Balikpapan juga tidak banyak bicara di hadapan awak media.
"Saya sangat sedih, kecewa dengan hasil ini," tutur Marlon, singkat.
Dalam drama adu penalti yang berakhir hingga penendang kedelapan, sebanyak empat algojo Borneo FC gagal mencetak angka. Sementara dari kubu Sriwijaya FC, lima wakilnya sukses menuaikan tugas, termasuk kapten tim Hamka Hamzah yang menjadi penentu kemenangan.
"Pertandingan yang sulit dan kami belum bisa meraih hasil maksimal. Pada saat kami kalah di babak adu penalti, meskipun berat, ya harus kita terima ini," tambah Iwan Setiawan.
Dengan kekalahan ini, Borneo FC akan menghadapi Persebaya Surabaya dalam perebutan peringkat ketiga, sementara Sriwijaya FC bertemu Arema FC pada laga yang dimainkan Minggu (4/2).
Baca juga: (Update) Piala Gubernur: Sempat terseok-seok, Arema akhirnya tembus final
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018