Jakarta (Antaranews Kaltim) - Pendapatan tiket selama pertandingan Piala Presiden 2017 menembus lebih dari Rp20 miliar, dan penjualan terbesar terjadi pada final antara Persija melawan Bali United di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu.
Berdasarkan laporan dari Ketua Steering Committe T(SC) Piala Presiden 2018 Maruarar Sirait, penjualan tiket pada pertandingan puncak ini lebih dari Rp6 miliar.
Tiket yang dicetak pada final ini ludes terjual baik secara online maupun offline.
"Piala Presiden adalah turnamen yang tidak menggunakan uang negara. Saat ini juga kami laporan kepada Bapak Presiden Joko Widodo bahwa untuk tahun depan sudah banyak yang siap menjadi sponsor. Otomatis hadiahnya lebih besar dari saat ini," katanya.
Pada Piala Presiden 2018, tim juara berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp3,3 miliar, posisi kedua mendapatkan Rp2,2 miliar dan posisi tiga sebesar Rp1,1 miliar. Sriwijaya FC berhak berada di posisi tiga setelah menang 4-0 atas PSMS Medan.
Selain melaporkan pendapatan penjualan tiket selama 31 hari pelaksanaan Piala Presiden, pria yang akrab dipanggil Ara ini juga melaporkan total jumlah penonton. Berdasarkan pencatatan yang dilakukan lebih dari 423 ribu penonton yang hadir di stadion.
"Rata-rata total penonton 19.232 orang di setiap pertandingan," kata Ara menambahkan.
Pria yang juga seorang politisi itu menjelaskan selama pegelaran Piala Presiden 2018 juga ditekankan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat. Pada pertandingan final ini bahkan mampu memecahkan rekor jumlah pedagang kali lima (pkl) yang terlibat.
Jumlah PKL yang berada di sekitar komplek Gelora Bung Karno Senayan mencapai 1.063 orang. Sedangkan jumlah asongan mencapai 335 orang. Mereka tersebar di beberapa titik di stadion terbesar di Indonesia itu.
"Sejak awal kami mencanangkan bahwa Piala Presiden akan transparan, fairplay dan menjadi hiburan bagi masyarakat," kata Ara. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018