Samarinda (Antaranews Kaltim) - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menjadi perusahaan industri pupuk pertama di Indonesia yang meraih Proper Emas tingkat nasional pada 2017. Pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras dan kerja sama yang solid antara perusahaan dengan seluruh pemangku kepentingan, khususnya Pemerintah Kota Bontang dan masyarakat binaan.

Sebagai langkah awal di tahun 2018, Pupuk Kaltim berupaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja dalam pencapaian tersebut, salah satunya melalui kegiatan pelatihan tentang Persepsi Masyarakat Mengenai Implementasi CSR dan Institusionalisasi Program CSR di lingkungan Pupuk Kaltim, bekerja sama dengan UGM Yogyakarta.

Pelatihan yang dilaksanakan pada 24 Januari 2018 di Aula Gedung Diklat Pupuk Kaltim itu diikuti 31 peserta, terdiri dari lurah, pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), karang taruna dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari dua kelurahan di wilayah sekitar perusahaan, yaitu Guntung dan Loktuan, serta perwakilan masyarakat binaan CSR Pupuk Kaltim.

Materi yang disampaikan pada pelatihan ini meliputi konsep pelaksanaan CSR, penguatan kelembagaan serta inovasi praktik pembangunan desa yang disampaikan oleh Dr. Hempri Suyatna dari Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fisipol UGM Yogyakarta.

Dalam sambutannya, GM Umum Pupuk Kaltim Nur Sahid menyampaikan bahwa manajemen Pupuk Kaltim mengucapkan terima kasih atas peran serta Pemerintah Kota Bontang. "Terima kasih juga atas keterlibatan masyarakat binaan yang memiliki andil besar atas keberhasilan pencapaian Pupuk Kaltim dalam meraih Proper Emas Tahun 2017," katanya.

Nur Sahid berharap setelah mendapatkan pelatihan ini, masyarakat dapat memiliki keseragaman persepsi dan sejalan dengan tujuan CSR perusahaan, sehingga terjadi sinergi antara perusahaan, pemerintah dan masyarakat serta terciptanya kemandirian.

"Kami juga terus berkomitmen dalam menjalankan praktik bisnis, tidak hanya mengejar profit, namun selalu memperhatikan lingkungan dan masyarakat sekitarnya," tambahnya.

Salah satu peserta pelatihan, Rada, Sekretaris Kelompok Sumber Cahaya Program Konservasi Mangrove, juga mengucapkan terima kasih kepada Pupuk Kaltim yang telah memfasilitasi pelatihan ini sehingga peserta menjadi lebih memahami tentang CSR.

Rahmawati, Ketua Kelompok Mekar Sari Program Kompos Berbasis Masyarakat, menambahkan bahwa pelatihan ini telah menambah ilmu dan peserta jadi lebih memahami apa itu CSR menuju kemandirian serta apa saja hak dan kewajiban kelompok sebagai penerima manfaat yang hingga saat ini telah berjalan lima tahun.

"Dengan adanya pelatihan CSR ini, mereka dapat saling silaturahmi antarsesama binaan serta lebih mengenal lagi dengan semua binaan dari CSR unggulan Pupuk Kaltim," ujarnya.

Peserta juga berharap pertemuan antarbinaan program CSR semacam ini dapat dilakukan minimal tiga bulan sekali untuk saling memonitor dan evaluasi perbaikan masalah dari masing-masing program, sehingga mendapatkan hasil yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan penerima manfaat.

"Dengan adanya pelatihan CSR, masyarakat dapat lebih diberdayakan melalui program-program dari perusahaan, sehingga antara perusahaan, pemerintah dan masyarakat dapat bersinergi dalam pembangunan," kata Lurah Guntung Ida Idris.

Di akhir pelatihan, narasumber meminta masing-masing kelompok untuk membuat tulisan yang berisi harapan kepada Pupuk Kaltim di tahun 2018. Peserta terlihat antusias serta memberikan saran dan harapan kepada Pupuk Kaltim yang dapat digunakan sebagai masukan dalam penyusunan program demi kemajuan perusahaan dan masyarakat. (*)

Pewarta: -

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018