Samarinda (Antaranews Kaltim) -  Petinggi Kampung Ujoh Bilang di Kecamatan Long Bagun, Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, membangun perpustakaan desa sebagai salah satu upaya meningkatkan minat baca masyarakat setempat.

"Perpustakaan desa ini mulai dibangun 2017, sekarang pengerjaannya sudah lebih 90 persen sehingga tidak lama lagi tuntas. Saat mendekati peresmian nanti, semua buku yang ada di perpustakaan sebelumnya segera dipindah ke gedung baru," ucap Kepala Kampung Ujoh Bilang Kerawing Lawing di Ujoh Bilang, Selasa.

Ia berharap perpustakaan tersebut bisa diresmikan oleh Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh dan juga kehadiran masyarakat saat peresmian bisa memancing minat baca agar pengetahuan masyarakat mulai anak-anak hingga orang tua juga bisa meningkat.

Ia juga mengatakan bahwa perpustakaan desa di Ujoh Bilang ini merupakan yang pertama di kabupaten tersebut, sehingga diharapkan menjadi percontohan bagi kampung lainnya.

Menurut Lawing, perpustakaan bukan hanya menjadi tempat menyerap pengetahuan, tapi juga bisa menjadi wadah kreativitas.

Ia mengakui bahwa keberadaan buku saat ini dianggap tidak menarik bagi sebagian penduduk karena ada internet, namun antara buku dan informasi dari dunia maya memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga keduanya harus seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan.

Kelebihan informasi yang diperoleh dari internet, antara lain bisa diakses kapan saja dan apa saja yang diinginkan, namun kelemahannya belum tentu informasi itu benar, mengarah ke situs yang tidak direkomendasikan, dan harus memerlukan listrik serta jaringan telekomunikasi, sementara tidak semua orang paham teknologi informasi.

Sedangkan kelebihan buku fisik adalah hasil karya dari orang yang bisa dipertanggungjawabkan karena berdasarkan kajian ilmiah maupun hasil rumusan, buku mudah dibawa ke mana saja, tidak membutuhkan jaringan listrik dan internet, sedangkan kelemahannya seperti bentuknya besar sehingga agak berat dibawa, apalagi dalam bentuk buku seri.

Atas dasar itu, ia tidak melarang jika ada yang mengakses internet, namun buku juga harus dipertahankan karena banyak juga orang tua yang lebih suka membaca buku.

Sedangkan keberadaan internet oleh anak-anak bisa disalahgunakan jika tidak ada pengawasan dari orang tua.

"Kami juga sudah mendapat bantuan buku dan rak dari Dinas Perpustakaan Provinsi Kaltim. Jumlah buku yang kami terima ada 1.000 buku dengan 500 judul. Isinya bermacam-macam dan cocok dengan potensi masyarakat seperti buku tentang pertanian, perkebunan, pengembangan UKM, bahkan buku untuk kreativitas kaum ibu baik membuat kerajinan maupun resep masakan," ucap Kerawing. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018